LMA 15

695 66 15
                                    

"Edmund belajarlah untuk menjaga ucapan mu." Ucap Mia
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah mengatakan hal itu Mia lalu berjalan ke depan untuk duduk di kursi yang berada tepat di depan meja Professor.

Tanpa ba-bi-bu lagi semua siswa di dalam kelas kembali duduk dan tenang lagi tapi berbeda hal dengan Edmund ia terlihat syok atas apa yang telah terjadi pada dirinya. Ia heran kenapa wanita itu bisa melakukan sihir tingkat menengah padahal ia hanya seorang wanita biasa yaaa, selain ia mempunyai telinga mirip kaum elf yang berada di hutan paling dalam di kerajaan Skov.

Hal pertama yang dirasakan Edmund setelah kejadian itu ialah penasaran dan ingin balas dendam terhadap apa yang telah dilakukan Mia terhadap dirinya. Ia menganggap hal itu merupakan tindakan pelecehan terhadap dirinya yang seorang bangsawan dan pangeran kerajaan Silver.

~~~

Pelajaran berlanjut dengan lancar tidak ada lagi keributan yang terjadi di kelas itu hingga bel istirahat kedua berbunyi nyaring pertanda mengakhiri pembelajaran di jam kelima ini. Dengan sorak sorai didalam hati Mia segera mungkin membereskan peralatan belajar ke dalam laci dan meluncur ke kantin semulus kentut yang keluar dari tupai yang lagi lewat di dahan pohon cemara di depan kelasnya.

Sedikit berlari Mia menuju kantin dan segera memesan sepiring nasi goreng, seporsi bakso dan dua gelas teh es yang menjadi favorit nya di academi ini.

Setelah mendapati apa yang ia pesan tadi Mia segera menuju sebuah meja dipojokan kantin dan menikmati makanannya dengan penuh hikmat a-atau lebih tepatnya seperti manusia yang belum makan selama seminggu.

Dengan bringas Mia melahap sepiring nasi goreng dan di lanjutkan dengan bakso, disela menikmati baksonya yang hanya tinggal beberapa biji lagi tiba tiba...

Gedubrakk (begitu lah kira kira bunyinya)
Meja tempat Mia makan di gebrak seseorang.

Dengan memutar mata Mia melihat siapa pelaku yang menggebrak meja nya, dan demi semua sumpah serapah yang ada di dunia magi ini Mia sangat muak melihat wajah pemuda yang dari pagi tidak henti-hentinya menunjukkan penampakannya di hadapan Mia.

"Heh miskin" sapa pria itu dengan congkaknya.

Dengan memutar mata jengah Mia melanjutkan makannya yang tertunda berkat pemuda ini.

"Dengar woy bangsat kalo gue ngomong" lanjut pria itu semakin emosi karena diabaikan oleh Mia.

"Punya telinga ga sih lo atau lo budeg" ucap teman pria tadi.

Oh tuhan kali ini Mia semakin jengah dengan keadaan ini.

"Hai, ada keperluan apa sampai tuan muda mendatangi meja saya" balas Mia dengan sedikit nada mengejek yang tentu saja membuat seisi kantin tersenyum geli mendengar kata yang bernada cemooh itu.

Dengan kesal pemuda itu dengan tiba tiba menantang Mia untuk duel di Colosseum academi.

"Saya menantang kamu untuk duel di Colosseum, dan semua yang berada di kantin ini adalah saksi atas tantangan saya" ucap pria itu dengan sombongnya.

"Tuan Edmund apakah tuan tidak salah mau duel dengan saya?" Tanya Mia meyakinkan.

"Kenapa, hah lo takut?" tanya teman pria itu yang ternyata pria yang sedari pagi tadi selalu mengganggu Mia, ya pria itu adalah Edmund si Pangeran.

"Kenapa huh jawab, kamu tidak berani kan menerima tantangan ini, dasar rakyat jelata" ucap Edmund masih sombong.

"Kalau saya menang apa manfaatnya bagi saya, dan kalau anda menang apa yang saya dapati yang mulia?" Ucap Mia dengan nada yang menunjukkan seakan dia sedang tidak mood untuk bercanda ataupun berantem hari ini.

"Kalau lo menang saya akan mengakui kamu dan kalau lo kalah lo harus jadi pelayan kami selama seminggu" terang Edmund pada Mia.

"Shit," akhirnya umpatan keluar dari mulut Mia yang sedari tadi ia tahan agar tidak mengumpat lagi pada pria menjengkelkan ini.

"Sungguh kau arogan sekali Edmund" lanjutnya dengan menanggalkan embel-embel tuan pada panggilannya terhadap Edmund.

"Terus apa yang lo inginkan hah" ucap teman Edmund ini.

"Baiklah, kalau saya menang kalian berdua harus jadi pelayan saya dan menuruti semua yang saya perintah kan dan sebaliknya." Ucap Mia final.

"Oke ide yang bagus. Kita duel besok di Colosseum setelah makan siang, ingat itu." Ucap Edmund dan segera meninggalkan Mia tanpa menunggu balasan darinya.

--------------------------------------------------------
Hai minna sorry baru update lagi
Gaes maaf banget mimin bukan lupa up tiap kali liat komen kalian minta up mimin pengen up cuman bikin novel fantasi itu tak segampang bikin novel remaja lainnya.

Wkwkw terimakasih atas support nya
Oke segitu aja next nya ga bakal lama udah Mimin bikin konsep nya.
Vote dan komen selalu ya
Sayang kalian

Salam sahabat
Solok, 4 November 2020
13:49 WIB

Lumia Magic Academy [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang