LMA 13

2.3K 105 7
                                    

"Jam belajar ?" Ucap Mia sembari melihat jam tangan nya. Dengan geregetan ia mengepalkan tanganya dan dengan secepat kilatan di langit eropa ia segera meluncur kedalam kelas, meninggalkan pria yang tak jelas namanya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari kesialan bagi Mia masih berlanjut, setelah bertemu dengan pria yang entah siapa. Sekarang ia harus berhadapan dengan Mr. Ronald yang sedang mengajarkan materi tentang ramuan. Dan dengan teganya Mr. Ronald meminta Mia untuk menjadi kucing percobaannya. Mau tidak mau Mia harus mau menjadi kucing percobaan Mr. Ronald.

Sebelum memulai nya Mr. Ronald mengatakan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah ramuan ini di cobakan. Dan dengan bodoh nya Mia pun menyetujuinya.

"Apa kamu yakin Mia ?" Tanya Mr. Ronald kembali memastikan Mia.

"Yakin Mr. ini sanksi terhadap saya yang terlambat masuk ke dalam kelas." Ucap Mia meyakinkan Mr. Ronald.

"Baiklah, kalau begitu saya akan memulai percobaan ini, apa kamu siap ?" Tanya Mr. Ronald untuk memulai percobaan ramuannya.

"Saya siap Mr." Ucap Mia.

Mr. Ronald pun memulai percobaan ramuannya dengan mengambil cairan ramuan lalu menyiramkannya ke tubuh Mia dari pinggang ke kepala. Tak lama kemudian tanpa diduga muncullah sebuah sayap yang sangat menyilaukan dan dihiasi dua belas batu permata yang sering ada pada legenda di kerajaan.

Mr. Ronald pun tak menyangka ini akan terjadi, dalam pikirannya, ramuan ini akan mengubah bagian tubuh manusia yang disirami oleh cairan ramuan itu. Seisi kelas pun terpelongo melihat apa yang tengah terjadi. Tapi dengan entengnya Mia kembali memasukkan sayap tadi ke dalam tubuh dan berjalan seolah olah tidak ada yang terjadi pada dirinya dan seisi kelas hari ini.

"Mia, bagaimana kamu bisa mengendalikan saya itu sesuka hati mu?" Tanya Mr. Ronald.

"Ini sudah lama ada Mr. dan ramuan anda belum sempurna makanya tidak bekerja pada saya." Ucap Mia menjelaskan.

Segera Mia menuju ke meja Mr. Ronald dan menambahkan sedikit mantra lalu wushh asap pun mengebul dan ramuan tadi berubah warna, yang semulanya hijau menjadi biru tua dan Mia menyiramkannya ke jari tangannya, seketika jari tangannya berubah menjadi tongkat sihir.

"Ini perubahannya terjadi sesuai apa yang kita pikirkan ketika menyiramkan ramuan ini." Jelas Mia pada seisi kelas.

"Penjelasan mu benar Mia. Dari mana kamu belajar tentang ramuan ini ?" Tanya Mr. Ronald sambil bertepuk tangan diiringi seisi kelas.

"Saya juga tidak tahu Mr. hari ini terlalu banyak kejadian aneh yang saya alami." Ucap Mia apa adanya.

Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi, Mr. Ronald pun menutup kelas nya dan meninggalkan kelas. Begitu Mr. Ronald keluar, Mia langsung berlari ke kantin untuk mengisi perutnya, karena tadi pagi ia tidak sempat sarapan malah bertemu pria paling menyebalkan sejauh ini ia bertemu dengan pria yang tak pernah dia kenal sebelumnya.

Bagaikan pinang di belah dua, eh bukan, bagaikan takdir yang telah mengatur urusan mereka. Di jam istirahat ini pun ia kembali bertemu dengan pria yang membuat harinya selalu sia tak terelakkan.

Kejadian itu terjadi lagi, ia kembali bertabrakan di pojokan arah ke kantin dimana Mia berlari menuju kantin bertabrakan dengan pria itu yang sedang minum jus jeruk. Akibatnya jus itu tumpah mengenai wajah dan seragam pria tersebut.

Hal yang paling Mia tidak ingin kan pun terjadi. Percekcokan antara cucu Adam dan Harun ini pun terjadi dan memanas, seakan semua tak berdaya membela mereka karena seisi kantin diam membisu seperti mulut mereka sedang di kasih perekat.

Mereka dengan seksama memperhatikan percekcokan yang perfek itu, semakin lama semakin seru hingga jam pun telah usai untuk sekedar makan di kantin.




-------------------------

Ohayo minna san

Apa kabar.
Author balik lagi nih

Jangan lupa vote, komen dan share
Bagi kalian yang ingin melihat apa yang mereka ributkan di kantin, dan siapa pria pembawa sial bagi Mia

Salam Sahabat.
Bali, 19 Februari 2020, 12:49WITA

Lumia Magic Academy [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang