"Ma....maafkan aku." Bisik mantan suamiku.
"Aku salah selama ini, Aku khilaf." tangannya terulur mengambil tanganku dan membawanya di dadanya yang bidang.
Aku membisu, air mata ku mengalir semakin deras seiring pelukan yang mengerat di tubuhku.
Yah saat seperti ini yang aku nantikan selama 2 tahun ini.
Saat kamu mantan suamiku kembali dan mengemis cintaku lagi.
Tapi...kenapa hatiku membeku, tak ada pekik tawa, tak ada senyum kebahagiaan yang ada hanya kehampaan saja.
- - - - - - - - - - -
" Sayaaang?" Teriak suamiku.
"Iyaaa..", jawabku dari dapur.
"Masak apa Yank?"
"Baunya enak?" Suami bertanya sambil membuka tutup mangkok saji di meja makan.Senyumnya mengembang, ketika aku memasak makanan kesukaannya.
Rendang."Sayang, memang paling jago masak", ennakk bingiit." Kata suamiku sambil tambah nasi lagi.
"Siapa dulu yang masak?"
"Rina emang paling jago masak dan seksi!" Tukasku sombong."Iya...iya cantik nanti pulang kerja mau di belikan apa?"
"Atau Sayang mau perawatan ke salon?"
"Ini waktunya ya kalau nggak salah." Kata suamiku mengingatkan."Oh...iya mas, aku lupa!"
"Duh mas Andi coo cueeett dach."
"Tambah cintaa dach akuu." Jawabku manja.Suamiku ini memang selalu memanjakanku. Semua kebutuhanku tercukupi malah kadang berlebih. Aku di perlakukan layaknya seorang ratu yang harus di bahagiakan setiap waktu.
- - - - - - - - - - - -
"Mas...bangun Salwa badannya panas!"
Kugoyang-goyangkan tubuh suamiku dengan panik."Iya Yank," jawab suamiku geragapan.
Di pegang dahi salwa, "Kita bawa ke rumah sakit!"Akupun bergegas bersiap-siap, suami mengeluarkan mobil dari garasi. Ku gendong Salwa dengan hati-hati.
"Sayang, kita ke dokter ya,"bisikku pada Salwa yang hanya memandangku dengan sayu.
Suamiku langsung tancap gas ke rumah sakit terbaik di kotaku.
Langsung menuju IGD, dua perawat datang menyongsong kami.
Dokter jaga langsung datang dan menanyaiku macam-macam dan kuceritakan secara mendetail kejadian sebelum Salwa sakit.Suami berbisik, "Yank, aku mau urus dulu administrasinya."
"Iya Mas." Jawabku.
Seminggu lamanya Salwa di rawat, aku selalu mendampingi. Tak kuhiraukan anjuran suami untuk pulang beristrirahat.
Tak tega begitu alasanku.
Aku begitu menyayangi Salwa. Sikapku sangat berlebihan kata suami. Bagaimana tidak aku sering mengabaikan dirinya ketika aku fokus merawat Salwa."Cantiknya Mama hari ini sudah boleh pulang," kuciumi Salwa dengan gemas.
Salwa tertawa-tawa dengan lucunya. Balita cantik umur 2 tahun yang sering membuat aku gemas menowel pipi gembulnya.
- - - - - - - - - - -
Sakit Salwa ternyata alergi makanan, dia tidak boleh makan dan minum yang berasal dari kedelai.
Aku tidak mau kejadian sakitnya Salwa terulang lagi.
Makanan minuman Salwa aku racik dan kubuatkan sendiri.
Kularang pembantuku memberi makanan dan minuman ke Salwa tanpa ijin dari ku.Ku kirim pesan wa ke grup keluarga, mengabarkan bahwa Salwa alergi kedelai, aku berharap mertua, ortuku dan saudara-saudaraku ikut menjaga Salwa agar tak memberikan makanan ini meski aku tak di sampingnya.
Yah perhatianku 100% hanya untuk Salwa, aku lupa tanggung jawabku sebagai istri dari pria tampan yang berada di sampingku.
"Ting"
Pesan gawai dari suamiku berbunyi. Aku yang masih terjaga melihat suamiku tertidur pulas.Ku ambil gawai itu, kufikir mungkin dari teman kantornya menanyakan kasus-kasus hukum yang sedang di tangani suamiku. Suami ku salah satu pengacara handal di kotaku.
Iya cyank aku besok akan periksa ke dokter
Met bobok
I love yau
Muuacchhh..Jantungku seakan berhenti berdetak membaca pesan itu.
Air mataku mengalir deras.
"Suamiku berselingkuh?!!!!" Jeriittku dalam hati.
YOU ARE READING
Pelakor
RomanceCerita perjuangan seorang istri untuk mempertahankan rumah tangganya yang sedang di uji dengan perselingkuhan yang di lakukan suaminya. Dilema antara bertahan dan menyerah ketika ternyata hantaman ujian mengiringi perjuangan mempertahankan rumah tan...