Pelakor Bagian 2

4.6K 133 2
                                    

Hatiku panas, ku remas hp menyalurkan kebencianku yang membuncah.

"Aku akan menghajarmu Mas!" Pekikku tertahan.

Ku bangkit dari ranjang hendak membangunkan suamiku dari tidurnya, mendadak sayup-sayup ku dengar Salwa menangis.
Akupun bergegas berlari ke kamar Salwa, "nanti ku urus kamu Mas." Batinku.

Di dalam kamar Salwa, pembantu ku sudah bangun, dia menenangkan Salwa dengan mengendong dan mencoba mengayun-ayun.

Ku kasih tanda agar memberikan Salwa kepadaku.
Dan menyuruhnya untuk kembali tidur ke kamarnya sendiri.

Ku ayun Salwa, gadis kecil belahan jiwaku dengan hati nelangsa hancur berkeping.

"Ach, teganya suamiku berselingkuh."
"Tidak sayangkah, dia kepada anaknya?"
Pertanyaan demi pertanyaan berputar-putar di kepalaku.

"Aku akan memotong kelaminnya!"
Biar tau rasa, dasar suami bangsat tak tau diri.

Em..mmm apa kudatangi saja mereka berdua, ku hajar biar malu trus aku lapor polisi pasal perzinahan.

Aku yang semasa sekolah dulu ikut klub bela diri dan pemegang sabuk hitam tentu tidak sulit mematahkan leher mereka berdua.

Ku cium Salwa yang sudah tertidur nyenyak di ngendonganku. Pelan-pelan aku menaruhnya di tempat tidur.
Ku selimuti gadis kecilku.
Ku tatap wajah mungil itu dan aku tertegun.

Mas Andi yah wajah mas Andi versi imut melekat pada wajah Salwa.

Matanya, hidung, mulut yang persis punya mas Andi..
Hanya rambut Salwa yang mirip denganku hitam lurus.
Rambut suamiku bergelombang.

Ingatanku kembali ke masa lalu saat suamiku masih begitu hangat dan penuh cinta.
Aku mengingat-ingat kapan suamiku menunjukkan tingkah laku aneh.

Wanita itu bilang akan pergi ke dokter, hamilkah dia??

Aaaaahhhh, ku remas rambutku, ku jambak. Sakitnya tak kurasa.

Ku berjalan mondar mandir di kamar Salwa, memikirkan langkah apa yang harus ku perbuat.
Jika bercerai, "ya Tuhan aku pengangguran, bagaimana hidup ku setelah bercerai nanti?"

Aku yang tak pernah bekerja sebelumnya, aku yang tak pernah meminta uang lebih di rekeningku.
Semua kebutuhanku di penuhi suamiku dengan kartu kredit yang berjajar rapi di dompetku.

Aku yang baru tersadar bergantung penuh kepada suami.

"Wanita jalang itu?"
Bangsat, aku ingat dia wanita yang baru kerja di kantor suamiku.

Wanita muda yang cantik dan segar, pantas suamiku tergoda dengannya.

Ku bayangkan dia bergelanyut mesra di lengan suamiku.
Merayu-rayu suamiku, dan yang pasti mengeruk uang suamiku.

"Jalang aku akan memberi pelajaran kepadamu!!!" Tanganku mengepal.

Pintu terbuka kepala suami menyembul, "Sayang kau di sini rupanya?"

Aku terlonjak kaget, "Aku...aku...

PelakorWhere stories live. Discover now