• dream •

1.5K 314 14
                                    

Sehun baru saja menjatuhkan tubuh ke atas kasur ketika ponselnya berdering nyaring. Rasa lelah di tubuhnya seketika sirna kala melihat nama si penelepon.

Dengan cepat Sehun menggeser tombol layar warna hijau dan menempelkan ponselnya ke telinga.

"Hai." Sehun menyapa lembut, meski suaranya terdengar lelah.

"Sehuunnn! Ke mana saja kau, huh?" Suara omelan dari seberang sana menyebabkan kotak suara Sehun bergetar pelan.

"Maaf, aku tidak mengabarimu. Aku mendadak harus ke Busan tadi," sahut Sehun sembari mematri senyum meski Irene tidak akan bisa melihatnya.

"Kukira kau sudah melupakan aku yang cantik ini," dengusan Irene membuat Sehun terkekeh geli.

"Mana mungkin, jelek," ucap Sehun meledek. Membayangkan ekspresi jengkel saja sudah membuatnya senang bukan kepalang.

"Buat apa kau ke Busan?" tanya Irene penasaran.

"Nenekku sakit. Dia bilang, dia tidak mau makan kalau aku tidak datang." Jawaban Sehun membuat Irene ber-oh-ria.

"Kalau begitu aku juga tidak mau sikat gigi kalau kau tidak datang ke sini," goda Irene sembari cekikikan geli. Gadis itu tahu betul kalau Sehun adalah cucu kesayangan neneknya.

"Dasar idiot. Bagaimana harimu? Menyenangkan?"

"Tentu saja tidak!"

"Kenapa? Karena kau tidak melihatku seharian ini?" Sehun tersenyum jahil.

"Iya. Aku harus membayar semua makan siang hari ini. Biasanya kan kau yang bayar. Besok kau harus mentraktirku daging panggang."

Sehun menelan salivanya jengkel. Ada-ada saja kekasihnya ini. Untung Sehun sayang.

"Hm, baiklah. Supaya kau semakin gendut dan pipimu semakin tembam. Aku jadi punya squishy alami."

"HEH AKU TIDAK GENDUT!"

Sehun refleks menjauhkan ponsel dari daun telinganya karena tidak ingin tuli. Suara Irene sudah cempreng, melengking pula.

"Iya, iya! Jangan teriak-teriak. Awas flatmu runtuh."

Sehun bisa mendengar Irene mendecak sebal di seberang sana. Namun gadis itu tiba-tiba berceletuk, "Aku pernah dengar; jika kau bermimpi tentang seseorang berarti dia sedang merindukanmu."

Sehun tersenyum. "Sungguh?" respons Sehun dengan sedikit penasaran.

"Iya! Jadi, apa kau rasa aku akan memimpikanmu hari ini?" tanya Irene pelan dan Sehun yakin gadis itu tengah tersenyum menggoda di seberang sana.

"Irene, jangan tidur dulu. Aku akan segera ke sana," kata Sehun yang tak ayal membuat Irene berseru girang.

"Jangan lupa bawa pizza!"

"Ukuran jumbo kan?" tawar Sehun sembari beringsut turun dari kasur.

"Sehun~ aku makin sayang, nih."

▪▪▪


[21 Oktober 2018]

Dorimpa DorumpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang