• a chick! •

1.4K 298 17
                                    

Jadi Irene tengah merasa sebal pada Sehun. Selama perjalanan pulang, gadis itu lebih banyak diam dan melipat kedua tangannya di depan dada. Ekspresinya kecut dan masam seperti buah lemon.

Sehun yang menyetir di sebelah Irene diam-diam melirik kekasihnya itu. Lidah Sehun berdecak pelan merespons Irene yang benar-benar merajuk hanya karena masalah sepele.

"Kau marah?" tanya Sehun dengan nada menyiratkan ledekan.

"Tidak tahu," sahur Irene ketus. Gadis itu memalingkan wajah ke samping seolah-olah tidak mau matanya memandang wajah Sehun.

"Irene, jangan seperti anak kecil lagi. Umurmu sudah tua," kata Sehun membuat Irene merasa tertohok.

"Memangnya siapa yang seperti anak kecil?" dengus Irene seraya memandang Sehun sengit kemudian.

Sehun mendecak pelan. "Memangnya ada, ya, gadis seusiamu yang merengek dibelikan anak ayam?" komentar Sehun lalu menggeleng heran.

Irene mengerucutkan bibirnya. "Aku kan hanya ingin memelihara anak ayam. Mereka lucu tahu!" balas Irene membela diri.

"Kau mau menaruh mereka di mana? Lagipula kenapa kau ini ngotot sekali sih?" omel Sehun yang tengah membagi fokus antara Irene dan kemudinya.

"Pokoknya aku mau pelihara anak ayam!"

"Iya, kenapa harus anak ayam? Ada hamster, ikan koi, dan-"

"Karena anak ayam itu mirip denganmu!" potong Irene berteriak yang mau tak mau membuat Sehun menepikan mobilnya.

"Hah?" sebelah alis Sehun terangkat. Pria itu menyorot Irene dengan pandangan tidak mengerti.

"Mereka lucu dan menggemaskan. Suara piyak piyak mereka pasti akan menghiburku kalau kau sedang tidak ada," tutur Irene sembari menyatu-nyatukan kedua jari telunjuknya.

"Jadi maksudmu, aku ini mirip anak ayam?" tanya Sehun keki.

"Daripada anak babi? Kau lebih suka yang mana? Hayo?" kata Irene entah mengapa membuat Sehun merasa jengkel.

Detik selanjutnya, pemuda itu menarik tengkuk Irene dan mencium bibir gadisnya itu beberapa detik. Irene bungkam dibuatnya.

"Tidak ada anak ayam. Tidak ada anak babi. Kalau kau butuh aku, kau tinggal telepon kan?" kata Sehun tepat di depan wajah Irene dengan suara rendah menuntut. Tatapan matanya jelas tidak menerima penolakan.

Irene mengangguk terpaksa. Apalagi tatapan Sehun membuatnya harus rela tidak bisa memelihara anak ayam.

▪▪▪

[23 Oktober 2018]

Dorimpa DorumpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang