Aku berjalan menyusuri jalan menuju rumahku. Langit sudah gelap dan rasanya melelahkan untuk hari ini. dimana hari tadi aku baru saja merencanakan sebuah band bersama teman-temanku.
Band itu adalah The Quarrymen, kita memainkan musik dari alat-alat rumah tangga.
Dan aku adalah pembentuk The Quarrymen.07.00
"John bangun, kau harus pergi kuliah" ucap Bibi Mimi padaku, yang masih mampu terdengar olehku.
Suara Bibi Mimi membangunkan ku dari mimpi. Mimpi itu hebat dimana band yang baru saja ku bentuk menjadi band hebat terkenal yang sangat legendaris.
But, that's only dream.
Aku bersiap diri karna akan pergi menuju kampusku.
John POV end
Pemuda berperawakan tinggi, berkulit putih, dengan aksen rambut acak-acakan itu mencerminkan diri di cermin yang berada dikamarnya, lalu ia bergumam.
"Ternyata aku ini memang tampan"
Lalu ia tertawa.
John ketika sendiri dia akan menjadi dirinya yang sebenarnya, mampu terbuka dan lucu.
Namun akan beda cerita ketika ia diluaran sana, sifat nya yang dingin dan misterius membuat orang bahkan segan menyapa nya duluan."Sarapan lah dahulu John", titah Mimi pada John.
Di meja makan sudah ada Mimi dan George paman nya. Sudah selama ini John tinggal dengan keluarga Smith atau Mimi bibinya ini.
"Baiklah" balas John lalu bergabung di meja makan .
Mimi mengoleskan selai pada roti John.
"Terimakasih Bibi" ucap john
"Makanlah"
Setelah selesai sarapan dan memakai sepatu, Pemuda tersebut berjalan keluar dari rumahnya, melangkahkan kaki nya menuju halte bus Woolton dengan gitar di punggungnya.
Kemanapun ia pergi , ia slalu membawa gitar nya itu, karna gitar itu merupakan hadiah dari mama nya.
John POV
Udara hari ini terasa dingin menurutku karna sebentar lagi akan memasuki musim salju.
Aku telah sampai didepan kampus ku disana terpampang dengan megah "Quarry Bank Grammar School".
"John come here" teriak seseorang diujung kejauhan memanggil namaku,
Ternyata Ivan, teman se-band John.
"Katanya Quaryman ditawarin ngisi acara di gereja St. John Woolton, lo setuju gak?" tanya Ivan pada john.
Aku berpikir sejenak
"Kapan?" Tanyaku.
"Malam ini john, apa kita pergi?"
"Okay , kita akan perform disana, saat kelas selesai, kita kumpul di studio buat latihan okay?" suruhku kepada teman-teman band ku ini.
"Okay" jawab mereka serempak.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE [END]
No Ficcióna story of John Winston Lennon and The Beatles. (Ada kefiksian sebagian, tidak nyata seluruhnya)