John POV
Perpaduan warna nya lebih indah daripada kemarin.
Lagi, aku memperhatikan hamparan langit yang perlahan menjingga.
Disini, di sudut Kota ini, aku slalu sendiri menikmati matahari sore, dan mendapat inspirasi untuk apapun yang akan kujalani."Hai john"
teringat semalam dia menyapaku, aku hanya menatap nya, kurasa aku memiliki chemistry yang sama dengan nya, entah hanya perasaanku saja barangkali.
Matahari sudah hilang, digantikan langit hitam kelam. Seperti hatiku tatkala mama meninggalkan ku.Flashback ON
Di satu senja yang cerah. Aku dengan gitar yang slalu menemaniku, sedang berjalan ke arah rumah Bibi Mimi, aku melihat dari kejauhan Mama sedang menyeberang jalan – Mama seperti akan ke rumah Bibi Mimi juga. Tapi dari arah jalan ada sebuah mobil yang sembarangan nyetirnya. Dan mobil itu menabrak mati Mama. Aku melihat dengan tragis mama terbunuh di pinggir jalan.
Aku hanya mematung menyaksikan hal mengerikan sekaligus menyedihkan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya seperti itu terjadi didepan mataku.
Aku berlari ke arah insiden itu, aku berlari kencang, aku menerobos kerumunan orang dan aku menangis berteriak
“Mamaaaaa....Mamaaaaaaa....”
Seluruh kenangan atas mama dari masa aku kecil sampai terakhir menjadi rekaman di masa-masa buruk bagiku.
Aku menangis sejadi-jadinya. Aku mengangkat kepala mama dan memeluknya lalu berkata singkat
“Mama”........
Penabrak mama adalah seorang Polisi kota Liverpool. Rupanya polisi itu sedang mabuk, namun polisi itu bebas dari segala tuntutan.
Aku yang mengetahui hal itu marah bukan main, kenapa orang seperti mama yang tak punya kekuasaan bisa mati oleh orang yang seharusnya melindungi warga seperti mama bahkan lolos dari tuntutan hukuman.
Seumur hidup aku benci dengan kekuasaan, aku membenci negara dan semua perangkatnya. Aku menganggap negara adalah kekuasaan yang tak butuh untuk mengerti ketika manusia-manusia di dalamnya dibunuh oleh kekuasaan itu sendiri.
Aku mengangkat wajah menentang kebiadaban atas nama negara.
Mama, mama ku yang slalu ada ketika aku kecil membutuhkan sesuatu,
Mama ku yang slalu memberikan kasih sayang nya padaku tanpa henti,
Sekarang harus pergi meninggalkanku seorang disini. Dengan kepergian yang tidak wajar.Pergi meninggalkan tanpa pamit terlebih dahulu.
Betapa menyakitkan dan membuatku trauma enggan melakukan apapun selama seminggu sejak kepergian mama.
Flashback OFF
Tak kusangka setetes air mata menuruni pipi. Aku teringat kenangan bersama mama, juga tragedi kepergian mama. Sungguh hal yang menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE [END]
Não Ficçãoa story of John Winston Lennon and The Beatles. (Ada kefiksian sebagian, tidak nyata seluruhnya)