IMAGINE [END]

20. Yoko Ono

John POV

Aku merenungkan semua yang ditemani gitar pemberian mama, di bawah pohon yang ada di bukit dengan menyaksikan matahari terbenam dari dulu sebelum aku terkenal seperti sekarang seperti ini adalah zona nyaman bagiku.

Aku menginginkan seseorang yang bisa dijadikan inspirasi, dapat mengimbangi jalan pikiranku dan ikut mewujudkannya. Aku menemukan kriteria tersebut pada yoko gadis yang perama aku temui dihalte bus itu. dan memulai semua di woolton street cafe. Ia seorang pelukis yang aku temui di sebuah galeri seni di Liverpool saat aku kuliah dulu.

Aku tak pernah menyangka bahwa pertemuanku dengannya akan merubah
hidupku secara drastis. Aku bukan saja jatuh cinta pada karya seni yang ditampilkan, tetapi juga jatuh cinta kepada sang seniman.

Saat ini aku mulai tinggal bersama Yoko di Inggris, dan rencana nya setahun kemudian kami akan menikah di Gibraltar.

Umur Yoko yang delapan tahun lebih tua dariku mengakibatkan aku diberitakan mengidap Oedipus Complex, kelainan yang membuat seseorang yang memiliki kecenderungan menyukai orang yang jauh lebih tua. Sebuah keadaan psikologis yang didasarkan pada kisah cerita klasik tentang Raja Thebes, di mana Oedipus yang mengawini Jocasta, ibu kandungnya sendiri.

Tuduhan ini sepertinya dikaitkan dengan traumaku saat kehilangan ibuku ketika aku baru berusia 17 tahun. Namun aku tidak peduli dengan tuduhan tersebut, rasa cintaku pada Yoko melebihi semuanya.