02.Rankle

12 2 0
                                    

mohon dukungannya ya.......

__________________________________________________________________________

Laras sudah selesai dengan semua pekerjaan rumah yang Miora, Ibu kandungnya perintahkan. Pukul 21.00, tubuh Laras serasa ingin rontok dan tulang-tulangnya seakan berdemo untuk saling melepaskan diri dari setiap sendi di tubuh gadis kecil itu. Setelah menyapu rumah, mengepel, mecuci piring dan pakaian, juga memasak makan malam untuk Miora, Boby, dan Terry.

Sekarang, didalam kamar bekas gudang yang terlihat sedikit rapi dan bersih walaupun dalam cahaya yang sangat temaram, hanya ada sebuah lampu LED kecil dilangitnya, Laras membuka buku sekolahnya. Biologi.

Laras ingat, besok adalah jadwal ulangan Biologi hariannya, dan ia tidak ingin mendapatkan nilai rendah seperti ulangan kemarin akibat tidak belajar. Walaupun tubuhnya seakan ingin secepatnya merebahkan diri untuk istirahat, tapi Laras tetap bergeming. Tekadnya sudah bulat, ia harus mendapatkan nilai yang lebih baik dari kemarin.

Bukan untuk apapun, tapi ini demi Danial. Ia tidak ingin melihat kekasihnya itu semakin dihina karena memiliki pacar yang bodoh. Sungguh Laras tidak ingin orang lain menderita karena dirinya, terutama Danial.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu dari luar membuyarkan konsentrasi Laras, ia mengernyitkan keningnya. Siapa lagi yang ingin menganggunya? Tolong jangan saat ini.

Perlahan tapi pasti, Laras bangkit dan berjalan menuju pintu, membukanya dan melihat siapa orang yang mengetuk pintu kamarnya semalam ini.

Ceklek!

"lama banget sih bukanya!", Terry, adik tiri Laras langsung membuka suara membahananya ketika pintu dibuka dan menampilkan wajah sayu Laras.

"kenapa?", tanya Laras.

"nih, lo kerjain Pr gue. Pokoknya besok harus siap karena besok mau dikumpul", Terry menyodorkan sebuah buku BigBoss bersampul coklat dan dilapisi plastic, didepannya terdapat tulisan 'BUKU TUGAS'.

"kenapa harus gue"

"lo gak perlu nanyak apapun, kalo lo bacot gue aduin lo sama Mama dan Papa", setelahnya Terry langsung meninggalkan kamar kecil Laras. Meninggalkan Laras yang mendengus kesal, kesal karena tidak bisa melawan Terry dan membela dirinya sendiri.

Laras melangkahkan kakinya kemeja kecil, meja yang ia jadikan untuk belajar, setelah menutup pintu. Pertama-tama yang harus ia kerjakan adalah tugas Terry. Pelajaran Matematika dasar tentang soal perkalian dan pembagian. Bukan soal yang sulit untuk anak SMA seperti Laras. Tapi melihat jumlah soalnya yang berjumlah 30, mau tak mau Laras akhirnya menghembuskan napas lelahnya.Lagi.

*****

terlalu singkat ya......

sorry, capture berikutnya bakal panjang deh...

Papper umbrella (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang