KEYLA'S LIFE

PROLOG.

Nama ku Keyla! Atau lebih lengkap nya Keylana Sandra Dwinata, setiap orang yang mengenal ku pasti akan memanggil ku dengan sebutan 'Key', namun ada juga yang memanggil ku dengan sebutan 'yla' hanya orang-orang tertentu yang bisa memanggil ku seperti itu. Tapi itu tidak masalah dan tidak penting bagi ku.

Semua orang beranggapan bahwa aku adalah perempuan yang beruntung, karena aku hidup dalam keluarga yang serba berkecukupan. Itu memang benar, bisa di bilang aku anak orang kaya! Aku tinggal di rumah yang besar dan mewah, memiliki mobil pribadi, serta fasilitas yang sangat memadai.

Akan tetapi...

Bagiku semua itu masih kurang cukup bahkan sangat kurang, bukan nya aku tidak bersyukur atas nikmat yang telah ALLAH SWT berikan padaku. Hanya saja memang ini yang hati ku rasakan, bukan kekurangan harta atau pun fasilitas yang kurang mewah! Melainkan... Aku kurang kasih sayang dari orang tua ku, lebih tepatnya adalah mamah ku sendiri.

Mau di ceritakan seperti apa?...

Aku punya orang tua yang lengkap, tapi... Orang tua ku sudah bercerai sejak aku masih duduk di kelas 6SD. Ayah ku menikah lagi setelah bercerai dengan mamah ku, dan selang beberapa bulan aku mendapat kabar bahwa Ayah ku meninggal karena penyakit kronis yang tidak pernah aku ketahui. Meskipun begitu, aku sering sekali berkunjung kemakam nya walau hanya sekedar memberikan doa dan bunga kesukaan Ayah, terkadang aku juga sering curhat soal mamah pada Ayah.

Soal Mamah...

Dia mulai melupakan ku, ya... Setelah dia menikah dengan seorang duda tanpa sepengetahuan ku dan tanpa se-izin ku. Beliau memberitahu ku setelah pernikahan nya sudah beranjak 3 bulan dan semenjak itu Ayah tiri ku sering di bawa Mamah ke rumah. Aku tidak marah karena mamah tidak meminta izin ku dahulu sebelum menikah, hanya saja aku terkejut, aku masih belum siap mempunyai Ayah baru. Meski aku memanggilnya dengan sebutan 'Papah' tapi jauh dalam hati ini aku masih belum bisa sepenuh nya menerima bahwa dia memang benar-benar Ayah ku. Atau sejujurnya aku memang hampir tidak pernah memanggilnya dengan sebutan 'Papah'.

Dan semenjak Ayah tiri ku tinggal bersama ku dan Mamah, aku jadi lebih sering sendiri. Mamah selalu sibuk pergi kesana kemari bersama Ayah tiri ku, entah pergi kemana.

Lebih bodoh nya aku hanya bisa diam, dan menyaksikan semuanya dengan sebuah senyuman yang ku paksakan. Sakit! Hati ini sangat sakit melihat Mamah ku lebih menyayangi dan lebih menghabiskan waktu nya pada Ayah tiri ku ketimbang dengan anak kandung nya sendiri.

Sejak saat itu aku mulai membenci kehidupan ku bahkan aku membenci diriku sendiri, kebahagian yang dulu selalu aku dapatkan kini telah musnah di hempas angin. Entah akan seperti apa rencana Tuhan selanjutnya atas diriku, aku hanya bisa pasrah, menunggu dan menyaksikan nya. Ya hanya itu yang dapat ku lakukan.

###

Hola!!!!!

Aku kembali dengan membawa sebuah cerita yang berbeda, hihihi

Gimana prolog nya? semoga suka yah.

Jangan lupa vote and comment sobat

see you.