Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marcus tidak pernah sebahagia ini ketika ponakan titipan tantenya mengajaknya pergi ke salah satu kedai ice cream di salah satu mall di tengah kota yang begitu padat.
"Om, kenapa es krim om ga di makan?" Tanya keponakannya yang berusia 10 tahun itu, memperhatikan Omnya yang malah sibuk menatap lurus ke depan sambil tersenyum.
Jonatan -keponakan Marcus, mengikuti arah pandang Omnya, melihat siapa yang membuat Omnya itu sampai mengabaikan ice cream yang sangat enak.
"Itukan Calvin ma Om Kevin" kata Jonatan pelan, setelah melihat siapa yang menjadi fokus Omnya itu.
"Hah? Kamu ngomong apa Jo?" Tanya Marcus, merasa keponakannya mengatakan sesuatu yang bersangkutan dengan orang yang menjadi fokusnya beberapa saat.
"Om lagi liatin mereka kan?" Jonatan bertanya balik.
Marcus sedikit terkejut mendengar pertanyaan Jonatan, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tersenyum canggung.
Marcus memang sedang memperhatikan mereka, apalagi ia begitu menyukai ketika pria yang terlihat seumuran dengannya itu menyuapi anak kecil di sampingnya, kadang tertawa memainkan sendok ice cream itu, kadang mencium-cium kecil pipi anak di sampingnya. Marcus sedikit membayangkan jika ia dan pria itu menikah dan memiliki anak. Begitu menyenangkan.
"Itu Calvin, temen Jojo di sekolah. Dia lagi sama Omnya Kevin" kata Jonatan, menjelaskan pada Marcus. Marcus mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Jo mau ice cream punya Om?" Tanya Marcus, yang langsung di balas anggukan semangat oleh Jonatan, ia meraih cup ice cream dari tangan Marcus yang sedikit mencair. Marcus akan memikirkan alasannya nanti jika ditanya oleh Tantenya kenapa Jonatan mencret.
"Jo, kamu bisa jaga diri kan?" Tanya Marcus, melirik Jonatan, namun kembali menatap dua orang yang tak jauh dari tempatnya.
Jonatan mengangguk, masih memakan ice cream milik Omnya.
Marcus mengeluarkan dompetnya, ia mengeluarkan salah satu kartu pembayaran lalu memberikannya pada Jonatan. Jonatan menerimanya, menatap Omnya itu heran.
"Kamu ajak Calvin main sana, keliling mall beli apa aja terserah, nanti kalo udah temuin Om di sini kagi ya sama Omnya Calvin" jelas Marcus.
Jonatan mengangguk mengerti.
Mereka bangkit dari duduknya, menghampiri tempat Calvin dan Om nya itu.
"Hai Calvin, Om Kevin" sapa Jonatan.
"Lho, Hai Jojo, itu siapa kamu?" Tanya Calvin setelah membalas sapaan Jonatan.
"Ini Omnya Jojo, Om Marcus" kata Jonatan.
"Calvin main yuk, di traktir sama Om Marcus" kata Jonatan sambil mengeluarkan kartu pembayaran pemberian Marcus tadi dari kantung celananya, lalu kembali memasukkannya kedalam kantung celananya.
Calvin tersenyum sumringah, lalu menganggukkan kepalanya semangat.
"Ayo Om Kevin" ajak Calvin, menarik pelan tangan Omnya.
"Eh dek, jangan. Om kamu nunggu di sini aja sama Om. Kamu main aja ya sama Jonatan biar kita ga ganggu kalian main" kata Marcus tiba-tiba.
Kevin mengernyitkan dahinya mendengar perkataan orang yang menyandang status sebagai Omnya Jonatan, teman ponakannya.
"Mereka kan masih kecil?" Kata Kevin, menatap Marcus.
Marcus tersenyum lebar,
"Dari kecil kan udah harus di ajarin mandiri, gih sana Jo ajak temenmu" kata Marcus.
Jonatan langsung menarik tangan Calvin, menuju tempat bermain.
Meninggalkan Marcus dan Kevin di kedai ice cream.
Yasudah, biarjan saja Marcus melakukan pendekatannya dengan Kevin. Mungkin mereka lupa jika keponakan mereka masih terlalu kecil untuk di ajak mandiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.