Puisi: fake

2.2K 52 0
                                    

Fake
Oleh: imelda tri adhari

Kecewaku untuk sekarang dan nanti bukan untuk di pamerkan pada mereka yg tak menyadari kelakuan dan kesalahannya
Amarahku tak akan ku bagikan pada mereka yg tak tahu apa apa tentang diriku
Menyesalku tak akan ku bicara pada mereka para patung yang tak mempunyai segala indera
Bahagiaku akan ku bagikan pada semuanya
Agar mereka hanya melihat diriku yang kuat dan diriku yang ceria
Tangisku tak akan lagi terngiang di segala penjuru
Karena tak semua telinga mampu merasakan kesedihanku.

Banyak mulut mulut berbisa
Banyak tangan tangan kotor
Yang berpura pura membantuku
Padahal mereka menginginkanku jatuh dan semakin terpuruk

Senyumku untuk kini dan selamanya tak akan memudar lagi
Karena aku bukan lah
Si sedih dan si penyakitan
Yang harus di kasihani

Ceriaku akan terus terlukis pada wajahku
Agar mereka tak akan mencemoohku
Dan terus mengasihaniku

Patung mereka bagiku hanyalah patung
Dengan tangan kotor dan mulut berbisa
Mereka berbuat seolah membantuku
Padahal mereka menginginkanku terpuruk
Mereka seolah olah peduli
Tapi aku tau
Itu hanya kepalsuan

Patung dan sahabat?
Aku menganggapnya setara
Mereka yg ku anggap sahabat
Tak lebih hanyalah patung
Yg diam melihat sahabatnya di hina
Yang berpura pura menolong di dalam keheningan
Yang berpura pura peduli dalam sepi
Dan yang menunjukkan sikap tak peduli di tengah keramaian.

Salah kah aku jika aku menganggap hidup ini seperti drama?
Dimana semua orang harus menjalani peranannya demi mengapai sesuatu
Meskipun harus saling menjatuhkan dan siap di jatuhkan?
Salah kah aku yg masih berharap pada orang tulus
Dan mampu membawa ku bangkit
Tanpa ke pura puraan?
Harapan ku hanyalah sebatas khayal yg semu
Karena aku kerap kali di khianati oleh realita
Di saat aku mempercayai harapan.

My Qoutes of the daysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang