Puisi : pria di balik kaca

705 9 0
                                    

Wahai pria dari balik kaca.
Aku memang tak bisa dekat denganmu.
Dan memiliki mu sepenuhnya.
Namun bolehkah aku berharap pada mu?

Obrolan singkat kita terus terngiang di otak ku
Seraya menampilkan klise klise kusut kejadian kala itu.
Tutur bahasamu santun dan lembut
Membuat aku semakin menyukai mu.

Rasanya ingin terus ku putar suara mu dalam memoriku.
Tawamu terngiang di otak ku.
Bahkan lawakan lawakan garing mu terasa lucu bagiku
Hingga aku merasa itu lawakan terlucu di dunia.

Jari jemari mu pernah kau gunakan untuk menuliskan namaku.
Jari jemari mu pernah kau gunakan untuk membantuku.
Bolehkah aku merasa senang dengan perhatian perhatian sederhanamu?

Maaf jika memang rasaku menganggumu.
Maaf jika memang rasaku membuat mu tak nyaman.
Karena kini aku sedang berusaha
Untuk menghilangkan semua rasa ini.
Agar kau dan dia tidak terluka

My Qoutes of the daysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang