Game

1.2K 205 8
                                    

"Lix" lelaki bersurai merah itu memandang kawannya yang terlalu fokus pada konsol game.

"Hmm"
Dua tembakan headshot sekaligus, si pirang keasikan ngemil keripik kentang tanpa merasa perlu memberi atensi lebih pada lelaki Son.

"Keluar yuk, bosen gue"

"Males ah panas"

"Gak bosen apa ngegame mulu"

"Ih apaan sih, Ric. biasanya juga lo yang ogah berenti kalo udah ngegame"

"Yaelah, Lix. Bisa mati kutuan gue diem terus disini"

"Yaudah gih mati aja, ntar gue kuburin kalo udah game over"

Eric berbaring dengan paha Felix sebagai bantal. Kemudian menekan-nekan pipi sahabatnya yang berfreckles indah.

"Lucu deh, Lix. bintik-bintik lo ikutan gerak kalo lo ngomong"

"Ganggu lo bangsat"

"Ya makanya ayo keluar."

"Mau kemana, nyet, mau kemana?"

"Ke arcade"

Hening tiga detik

"Eric sini deh deketan"

Felix menunduk menatap Eric yang berbaring di pangkuannya, membuat jarak wajah mereka sangat tipis, kemudian menjauh dan...

duakhh

membenturkan dahi mereka

"Maaf, Ric. Gue tau lo gak akan pinter kalo gak dikasi kekerasan"

•∆× •∆× •∆×

Shut up, Mr. Son! - FericTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang