Ignore

810 156 28
                                    

"Ric, gue nginep di kosan lo ya, lagi parno nih"

"Yaudah ayo"

"Tapi lo jangan kemana-mana, gue gak mau ditinggal"

"Iya cinta, bawel awat"

"Najis lo, ke laut sana."

"Ayo mau mantai?"

"Goblok goblok"

•∆× •∆× •∆×

"Eric, sini deh"

"Apaan?"

"Gue mau lo jauhin Felix"

•∆× •∆× •∆×

"Ric, jaket lo dimana yang abu abu dekil? minjem dong dingin anjir"

"Eric buruan"

"Lemari lo berantakan tumben"

"Nah ini ketemu"

"Lo puasa ngomong sat?"

Lelaki kelahiran Desember itu fokus pada permainan di layar komputernya, menutup bibir rapat-rapat dengan raut wajah kurang lebih seperti ini » ಠ^ಠ

"Oh lo maen dota. geseran dong, pengen liat"
eric diam saja
"Geser bego"

Karena tidak dijawab, Felix langsung duduk di pangkuan Eric sambil ngemil keripik kentang, bodo amat kepala vermilionnya menghalangi pandangan lelaki Son itu.
"Lo kok diemin gue sih?"
"Hello pak bos, ngomong donggg"

Felix berbalik, menatap Eric yang sedang fokus, tanpa memperhatikan dirinya
"Gue cium nih, Ric"
Dan Felix sungguhan menciumnya, di pipi, berkali-kali.
"Sat sat sat bangsat ngomong dong" ia menekan-nekan pipi Eric
"Eh iya, kemaren Jisung bawain puding"

Ia beranjak untuk mengambil kudapan manis itu dan kembali duduk di pangkuan Eric, bersandar pada pemuda itu sambil ngemil dan menatap pada permainan Eric.

"Gak akan gue bagi kok gak akan."
"Lo budek apa, nying"
"Ricchieee, gue pulang nih"
"Ah sialan, lagi takut gue"
"Pengen nangis anjir. ngomong dong Ric, lo ngadat sama gue?"
"Itu ke kanan bego, buruan"
"Ric lo kenapa sih?"
"Nyesel gue nginep, tau gini mending sama Jisung aja"
"Eric bangsat"
"Halo pak, Felix ganteng disini"
"Ric beneran deh, ngomong napa"

Felix sudah ancang-ancang maju, dan mundur sekaligus menabrak dada eric hingga ia sedikit terbatuk.
"Rasain tuh"

Karena kesal diabaikan, pemuda itu memilih pergi, main ponsel sambil teriak-teriak
"Eric bego, eric bau, eric bodo, eric anjing, eric setan, eric goblok"
"HEEELLLLOOOOOOO"
"Ricchiiee, gue buka baju nih,"
Dan sekali lagi, Felix benar-benar membuka jaket milik Eric dan kaos putih yang dipakainya, kemudian memeluk Eric dari belakang, tapi raut wajah Eric hanya berubah sedikit menjadi seperti ini » ಠ ̫ ಠ

"Napsu gak lo?"
"Gue sekalian buka celana aja apa ya?"
"ERRRRIIICCC SON"
"ERIC LEE"
"Cintaku waro aing dulu dong"
"Laper nih laper"
"Eric gue lempar pake sendal nih"
"Laper parah"
"Ayo makan Ric,"
"Eric bangsat, ayo makan, gue laper. Kfc kuy"
Felix mendorong-dorong kepala Eric, membuatnya seolah mengangguk
"Nah gitu dong, ayo"
ia menarik tangan Eric, tapi tetap saja tidak tertarik, karena tubuhnya yang kecil.
"Ah bodo ah, gue pergi sendiri. Bye."
Felix melempar majalah terdekat ke punggung sahabatnya sambil misuh-misuh kecewa.

Setelah Felix pergi...
"Jadi ini maksud lo buat jauhin Felix?" Eric menempelkan ponselnya di telinga.
"Gue ngakak astaga. Beneran dicium?"
"Di pipi"
"Anying dapet banyak lo"
"Lo kira gampang nahan diri dipeluk topless gitu?"
"Alah lemah lo jing"
"Ah sialan, gue gak kuat"
"Santai, masih ada 2 jam lagi"
"mana gue kelaperan lagi... pengen makan Felix aja rasanya"
"Heh awas aja"
"Iya iya nyai Jisung. Dah silent lagi, Felix bentar lagi balik"
"Iya cintaku, ntar gue cium lo di jidat okay"
"Najis mati aja sung"

Felix datang dengan wajah super bete, ia melemparkan plastik besar ke punggung Eric yang masih anteng memandangi layar, kali ini ia main araya
"Goblok main apaan lo? kan udah gue bilang gue lagi parno" Felix kembali rewel

"Noh makan dulu. tadinya gak akan gue bawain apa-apa, najisin banget sih lo. tapi gue kesian jadinya gue bungkusin"

Felix memunguti plastik kfc yang tadi dibelinya, dan sekarang berantakan karena dilempar
Ia menyodorkannya ke depan wajah Eric, tapi tetap diabaikan
Felix membuka kotaknya dan menyuapkannya pada Eric tetapi Eric sama sekali tidak membuka mulut
"Batu banget si anjing, buruan makan."
"Kesabaran gue udah abis"
"Bodo, gak akan ngomong lagi"

Feli beranjak setelah melempar ayam yang tadi mau disuapkan ke kepala eric, dan nangkring indah di rambut burgundy nya.

Hening 5 menit. Bocah Australia itu berhenti mengumpat. Hanya 5 menit tapi.

"Eric gue ngantuk"
"ERIC SON GUE PENGEN TIDUR"
"udahan maen game nya ih, ayo tidur"
"Ricchie ayo bobo"
"Huee eric gue takut tidur sendiri"
"Mau sampe kapan sih lo begitu?"
"Ah sialan, serah lah serah. Gak usah kenal lagi sama gue anjing"

23:23
suara alarm berbunyi nyaring
"Huaa bangsat, akhirnya beres juga"

"Ric lo ngomong"

"Denger tuh bangsat Jisung, gue selesai. Gue berhasil. Dah ya bye, sekarang Feric time, siap-siap aja besok"

"Jisung? Ngomong apa sih lo sat?"
Eric berbalik dan merentangkan tangannya, gestur meminta pelukan

"Felix sayang sini peluk"
"Bodo ah"
"Lo nangis?"
"Apaan sih. Cuekin gue aja sampe mati"
Eric langsung menghambur memeluk Felix yang terbaring di ranjangnya dan langsung menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala dengan selimut.

"Maafin gue Lix, tadi tuh Jisung ngasi challenge buat nyuekin lo selama 6 jam, hadiahnya tiket ke Singapur"
"Serah lo"
"Maaf Lix, maaf yaa, gue gak maksud nyuekin lo"
"Hmmmm"
"Jangan gitu dong"
"Lix jangan ngambek"
Felix menurunkan selimut hingga sebatas lehernya, memperlihatkan matanya yang sedikit sembab,

"Bodo ya, gue kira lo marah, gataunya cuma challenge dari si bangsat" ia meninju perut Eric keras

"Sakit setan, anarkis banget sih lo"
"Gue ketakutan sialan, lo cuekin gue terus, mana gue lagi parno. Gue keluar sendirian, lo gak mau gue suapin, lo nyuekin gue parah"
"Maaf deh. Tiket ke singapurnya buat berdua kok"
"Sana pergi sendirian aja, gak kenal gue sama lo"
"Sini kenalan, gue Eric, masa depan lo"
"Najis ya, musnah aja lo monyet"
"Jangan marah dong, manis, ngadatnya sama Jisung aja"
"Lo bakal liat kuburannya besok"
"Anjir"
"Serah"
"Lix, cium dong"
"Ogah"
"Aduh marah besar ya bunda"
"Menurut lo?"
chu~
Eric mencium Felix di dahi, yang dibalas dengan jitakan sayang
"Galak banget sih. Tadi nanggung banget lo nyium nya cuma di pipi. Mana katanya mau buka celana?"
"Eric lo kalo bego jangan totalitas dong"
"Gue pinter kalo dicium sama lo"
"Bodo"
Felix kembali menaikan selimutnya hingga ke kepala, mengabaikan Eric yang memeluknya erat, menciumi puncak kepalanya sambil cengengesan
"Maaf deh maaf"
"Jangan gini lagi, sat, gue gak suka dicuekin lo"
"I love you too"
"Diem, lo bau ayam"

•∆× •∆× •∆×

Huehuehue hayoloh Felix nya ngadat.

Ada yang mau req? mwehehehe

Shut up, Mr. Son! - FericTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang