(Ceritanya) Dating

703 142 9
                                    

"Eric, temenin gue nonton yuk, mumpung malem minggu"

Lelaki yang sedang bergelung selimut bermotif kartun menoleh malas-malasan, sedangkan si pembicara sibuk memelototi barisan baju di lemari cokelat tua.

"Ngapain sih kaya gak ada kerjaan lain aja"

"Sebenernya gua kesian aja sih sama lo, gulung-gulung selimut di malem minggu, keliatan banget jonesnya" Felix menatap Eric dengan wajah menghina.

"Kok jadi gue?"

"Yaudah buruan"

"Gausah Lix, malem minggu pasti penuh desek-desekan, ntar lo engap."

"Sekali-sekali nonton daripada diem di kosan gue mulu"

"Udah disini aja kita maen game"

"Kecanduan game lo makin parah deh Ric, jangan ansos napa"

"Gak usah keluar Felix, udah malem, gak sehat"

"Ah gak mau, pokoknya gue pengen nonton, lagi ada film rame juga"

"Kan bisa besok."

"Gue lagi pengen keluar ih Eric. Ayo temenin" Felix mulai masuk mode merajuk, dan itu salah satu hal yang menyebalkan bagi Eric, karena dia bakal kesusahan menolak.

"Lo pengen kaya orang-orang ngedate malem minggu gitu? Udah lah gausah, malah bikin capek."

"Apadeh ngedate sama lo. Gue jomblo gak ngenes-ngenes amat kali. Pengen keluar aja, udah lama gak maen malem."

"Gak."

"Yaudah gue pergi sendirian aja" ancam Felix. Eric langsung siaga satu, duduk dengan muka masam yang hanya dibalas kekehan panjang oleh si lelaki Australia.

"Gue temenin asal lo harus nurutin gue"

"Iya iya bawel."

"Pake jaket"

"Iya"

"Makan dulu sebelum nonton"

"Iya"

"Bawa obat engap lu"

"Gue gak penyakitan anj-" Felix melempar sweater hitam miliknya ke wajah Eric.

"Nurut ga?"

"Iya bangsat."

"Bawa botol minum"

Pria kecil berfreckles mendelik tajam.

"Kita bukan mau piknik Er-"

"Pake celana panjang"

"Iya"

"Bawa masker"

"Iya"

"Jangan lepasin tangan gue"

"Iy... what?"

"Mau nurut gak Felix?"

"IH KENAPA SIH ERIC? Yaudah iya gue nurut. Puas lo?"

"Ayo berangkat"

"Kayaknya gue mau maen game aja disini"

"Gak bisa. Sekali lo maksa gue, lo harus pergi."

"Tapi gue gak mau megang tangan lo, alergi anjing."

"Yaudah gue yang megang tangan lo, beres. Ayo berangkat."

Shut up, Mr. Son! - FericTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang