Bab. 5||Kehamilan sang Permaisuri

5.8K 457 27
                                    

Hari demi hari dilewati Miao Muyun seperti biasanya, sejak hari dimana dia mempertegas perasaannya kepada Ji Wenyuan, dia menemukan bahwa pria itu sedikit----sangat-sangat sedikit berubah. Jika biasanya dia akan mengabaikannya, kali ini dia paling tidak akan menjawab, 'Ya' dan 'Tidak'.

Miris, namun itu lebih baik menurut Miao Muyun daripada diabaikan oleh Ji Wenyuan.

Orang bilang, cinta membuat seseorang buta, tuli dan bisu, dan Miao Muyun membuktikannya sendiri, dimana dia buta hingga tidak melihat bahwa dia tidak diinginkan---oh, haruskah Miao Muyun seharusnya berkata berpura-pura buta? Mengatakan tuli, dia tidak mendengar apapun yang dikatakan oleh semua orang tentangnya, ah, mungkin dia kembali berpura-pura tidak mendengarkannya seperti halnya dimana Miao Muyun berpura-pura buta. Bisu? Tidakkah kau melihat bagaimana Miao Muyun menghadapi semua orang? Dia hanya diam dan membiarkan semuanya mengatakan tentang dirinya, seakan dia bisu.

Pagi ini,

Dia melihat Xiu'er berlarian menemuinya.

"Xiu'er, kenapa denganmu? Apa kau baru saja melihat hantu?", Miao Muyun bercanda, hanya Xiu'er-lah yang dapat dia ajak berbicara untuk sekarang.

Xiu'er mengeleng dengan panik, lalu membalas, "Ini bahkan lebih menakutkan daripada hantu, Ratu-ku...",

Miao Muyun tidak punya pilihan dari mengernyit.

"Apa maksudmu?", Tanyanya.

Xiu'er terengah-engah dan dengan cepat menjawab : "Ya---Yang Mulia Permaisuri tengah hamil, Ratu. Pagi ini, Yang Mulia Permaisuri muntah-muntah, Kaisar sangat khawatir dan memerintahkan tabib istana untuk melihat kondisi Yang Mulia Permaisuri, dan tabib mengatakan---permaisuri dia---",

"Hamil?", Miao Muyun membantu Xiu'er menyelesaikan kalimatnya, melihat gadis manis itu sepertinya kesulitan untuk menyelesaikan kalimatnya.

Xiu'er mengangguk cepat.

"Kalau begitu kita harus pergi dan memberikan hadiah dan ucapan selamat bagi Kaisar dan Permaisuri, Xiu'er. Bantu aku berdiri, kita akan mengunjungi permaisuri...",

Xiu'er melonggo, bisa-bisanya Miao Muyun bersikap begitu santai, kemana Miao Muyun yang cinta mati pada Ji Wenyuan?

Mungkinkah cinta itu telah mati?

Tidak, justru cinta itu semakin besar dari hari ke hari.

Meski pikirannya mengatakan, dia harus melupakan tentang perasaannya dan memikirkan bagaimana melindungi rakyat dari kedua pihak, baik kekaisaran Qi dan klan Gui Wang. Beberapa kali Miao Muyun menyesali semuanya, andai sewaktu itu dia tidak naif, andai dia tidak egois dan menginginkan Ji Wenyuan dengan cara yang licik dengan meminta bantuan ayahnya, mungkin semua ini tidak akan terjadi bukan?

Tapi belakangan, Miao Muyun mendengar berita dari klan Gui Wang.

Jika saja Miao Muyun tidak menikah dengan Ji Wenyuan, mungkin saja perang besar akan terjadi, para rakyat juga akan menderita, beberapa mengatakan Miao Muyun adalah dewi penyelamat mereka, meski mereka tidak tau, nyawa mereka lagi-lagi berada di tangan Miao Muyun, kini.

Jika bukan karna pernikahan ini, bagaimana mungkin Ji Wenyuan menahan dirinya dengan tidak menyentuh Klan Gui Wang? Itu sangat tidak mungkin baginya untuk tidak memusnahkan klan Gui Wang namun demi menjaga citranya di mata dunia, Ji Wenyuan memilih diam dan menunggu.

Mungkin di dalam pikirannya, ketika Miao Muyun menyerah, maka saat itu juga pasukannya akan siap untuk maju dan memusnahkan klan Gui Wang.

"Saya memberi hormat kepada Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permaisuri, semoga diberkahi kesehatan yang melimpah. Saya mendengar bahwa Yang Mulia Permaisuri tengah mengandung anak naga. Jadi saya datang untuk mengucapkan selamat kepada Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permaisuri...",

Miao Muyun : The abandoned QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang