Part 8

165 33 8
                                    

Semua siswa Cendana tercengang saat menyaksikan Revano menggonceng cewek. Bukan karena baru pertama kali ia menggonceng cewek, masalahnya yang biasa ia gonceng adalah Maudie. Tetapi kali ini bukan Maudie yang berada di goncengan nya. Tetapi, Angel.

Tampak para siswa maupun siswi menatap iri dan sinis kepada Angel. Angel yang melihat berbagai tatapan yang diberikan kepadanya pun hanya tersenyum miring kepada tiga adek kelas nya yang kemarin membuat mobil kesayangan nya rusak parah. Revano hanya mendengus tak suka melihat tatapan para siswa ke arah nya dan Angel. Dia harap Maudie tidak melihat kejadian ini.

Sayang sekali, terlihat Maudie juga menyaksikan kejadian menghebohkan di parkiran sekolah nya pagi ini. Ia pun berdoa dalam hati nya, semoga Maudie tidak salah paham atas kejadian ini.

"Turun" perintah Revano ketus. Dia malas menjadi pusat perhatian, apalagi bersama Angel. Hilang sudah mood-nya pagi ini.

Angel pun turun dari motor Revano sambil mengerucut kan bibirnya sebal, padahal kan dia sudah nyaman memeluk tubuh Revano dari tadi.

'Yaelah, baru bentar megang tuh perut. Keras banget coyy'

Apalagi kejadian semalam yang katanya ,Revano lah yang menjaga nya semalaman karena ia demam. Sebenar nya Angel tidak merasa ga enak badan. Tapi dia rasa tadi malam dia mengingau dan mendengar suara petir yang menggelegar dan terdapat seseorang yang memeluk nya.

Ia pun dengan segera menyusul langkah lebar Revano yang telah meninggalkan daerah parkir barusan, tanpa menunggu nya. Setelah ia telah mensejajarkan langkah nya dengan Revano yang dimana mereka sedang berjalan bersisian. Ketika ia ingin membuka mulut nya untuk berbicara. Revano telah memanggil nama Maudie dan menghampiri nya. Sedangkan Angel? Ditinggal lagi.

'Gini aja terus, ditinggal sendiri. Cih drama banget'

"Maudie" seru Revano memanggil Maudie yang tengah duduk bersama teman-teman nya di depan kelas IPS. Maudie yang melihat Revano pun tersenyum lebar. Tetapi senyum nya luntur saat ia melihat Angel sedang berjalan bersisian dengan Revano.

Revano pun langsung merangkul bahu Maudie, dan mengajak nya ntah kemana. Angel yang melihat Revano pergi dengan Maudie pun, menghentakkan kaki nya dengan mendengus kesal. Saat ingin melangkah pergi ke kelas nya, terdapat seseorang yang menahan bahu nya.

Saat ia menoleh ke belakang, ternyata seorang laki-laki tampan dengan rambut cepak nya yang disertai dengan senyum manis nya serta lesung pipinya menambah kesan manis cowok itu. Seperti nya dia kenal dengan cowok ini.

'Andra!? Ngapain disini dah bocah'

"Hai" sapa cowok itu pada Angel. "Tolongin gue nyari ruangan Kepala Sekolah dong, soalnya gue bingung dimana ruangan Kepala Sekolah" lanjutnya.

Angel hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban. Ia pun memimpin jalan nya dengan Andra tepat di samping untuk ke ruangan Kepala Sekolah. Saat ia berjalan bersisian dengan Cowok ini, banyak yang memerhatikan nya sambil berbisik. Angel hanya merespon dengan memutarkan mata nya tak peduli. Andra memang cukup tampan, namun lebih tampan Revano lah. Eh

Dia pun mulai berfikir, masa sih Andra ga ingat sama dia. Andra yang melihat Angel tampak berfikir pun hanya tersenyum. Ia tau apa yang sedang di pikirkan cewek itu.

"Gue tau lo kok, lo Max kan?"

'Ternyata tau'

"Nama lo siapa?"tanya nya.

"Angel Candice" ucap Angel sambil mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan dengan Andra.

"Cantik, kayak orang nya" gombal nya

When I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang