Part 4

156 28 5
                                    

Setelah Vano mengantar Maudie pulang, ia pun langsung menuju rumah nya yang berada di kawasan elite tersebut. Sesampai nya ia di depan rumah, langsung saja ia memasuki motor CBR hitam nya kedalam garasi.

"Mama Vano pulang, susu strawberry Vano mana?" Tanya Vano tanpa memberikan salam atau pun menyalim pada Mama nya.

" Kamu tuh kalau baru pulang tuh, ngucap salam dulu, terus salim sama orang tua. Ini ga, malah masuk terus teriak-teriak kayak orang gila, terus minta susu strawberry lagi" protes Mama Vano akibat tingkah anak nya itu yang terlalu pecicilan.

Vano yang mendengar protesan dari Mama nya hanya cengengesan.

"Maaf ya Ma, lupa. Serius dah, besok ga lagi" ucap Vano sambil memberikan tanda peace pada Mama nya.

Mona yang melihat nya itu, hanya dapat menggelengkan kepala nya heran. Ia pun membawa segelas susu strawberry untuk Vano, dan diberikan langsung sama Vano.

"Nih, baca doa dulu"

"Iya Ma" sahut Vano, setelah ia berdoa ia pun langsung meminum susu strawberry nya sampai tandas tak bersisa.

Mona heran melihat anak nya ini, sejak umur Vano sebelas tahun dia jadi kebiasaan meminum susu strawberry itu, jika di tanya kenapa sebab nya, pasti Vano bakal jawab "dulu Vano ketemu sama Love, trus Love kasih Vano susu strawberry deh" jawab Vano kecil dulu.

Vano pun langsung menghampiri Papa nya yang tengah membaca koran di ruang tengah nya sambil menyalim tangan nya.

"Pa, ada anak baru disekolah"

"Tau, tetangga depan kan?" Sahut Papa nya tanpa menoleh pada nya yang masih fokus dengan koran di tangan nya.

"Kok tau?" Tanya Vano heran sambil mengambil cookies yang tersuguh di atas meja itu.

"Papa baru dapat kabar, dia ngerjain anak Wakil Ketua yayasan" "Kayak nya orang tua nya berpengaruh" lanjut Papa nya heran.

Bagaimana tidak, tidak ada yang berani melawan anak dari Ketua, Wakil, maupun guru-guru yayasan.

"Dia juga ngambil meja Vano" ujar Vano dengan kesal.

Setelah ia berpamitan dengan Papa nya, ia pun beranjak ke kamarnya. Setelah tiba di kamar, Vano pun merebahkan tubuh nya ke kasur king size nya yang nyaman. Vano memikirkan ulang perkataan Papa nya tadi, Angel pasti berpengaruh sampai tidak si panggil ke BK.

Ia pun memejamkan matanya sejenak, setelah 5 menit ia membuka mata nya tiba-tiba, sampai suara derungan motor pun membangun kan nya dari tidur ayam-ayam nya.

Ia pun beranjak dari tempat tidur nya menuju ke balkon kamar nya, yang mana balkon kamar nya langsung berhadapan dengan rumah Angel. Revano sedikit menyibakkan gorden abu-abu nya.

Revano melihat seorang laki-laki dengan kaus oblong putih di atas motornya, di goncengan cowo itu terlihat seorang gadis dengan hoodie hitam yang ia sampirkan dipinggang nya tersebut.

Revano pun mengernyit heran melihatnya.
"Bukan nya dia tadi bawa mobil?" Batin Revano bertanya heran.

"Makasih ya, Rick" ucap Angel terimakasih pada Ricky.

"Nope, My princess" jawab Ricky dengan senyum menawan nya.

"Mau masuk dulu atau gimana?" Tawar Angel basa basi.

"Boleh?"

"Sure, why not?" "Ayo masuk. Gue buatin minum, itung-itung sebagai tanda terima kasih gue sama lo" Lanjutnya.

Mereka pun langsung masuk kerumah Angel, pemandangan Angel dan Ricky masuk rumah cewe itu pun tak luput dari pandangan nya. Ia pun menatap tajam ke arah dua sejoli yang masuk sambil beriiringan itu.

When I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang