Part 22

59 13 2
                                    

Hy gezz, mungkin aku harus cepet nyelesaiin cerita ini agar bisa terbebas dari ini. Berhubung aku udah kelas 12 dan harua fokus belajar, selagi waktu kosong, jadi mau nuntasin cerita ini. Hiks tapi bakal kangen kalo nih cerita end nya gantung. Berrt kalo gantung? Ada lanjutan nya dong? Ga gezz, mungkin sampe sini aja. Wkwk

________

Disinilah Maudie berada, bersama kacung-kacung nya yang selalu ngintilin dia kemana pun ia pergi di sekolah ini. Bersiap melancarkan rencana nya untuk membalas dendam pada Angel yang telah mengata-ngatai nya kemarin. Toh, Revano telah memberikan nya izin, jadi dia ga perlu takut lagi buat ngelaksanain rencana nya kali ini.

Ia telah bersiap-siap meletakkan ember berisi kecap, sirup, dan air comberan di aduk menjadi satu di atas pintu masuk kantin. Ia telah menyuruh para siswa yang ingin masuk ke kantin agar menunggu hingga Angel yang melewati nya.

Terlihat Angel tengah berjalan menuju kantin bersama dengan Andra sambil bersanda gurau. Maudie yang melihat nya pun kesal, ia tak suka melihat mereka berdua bersama, dan seorang Maudie tak akan pernah senang melihat seorang Angel bahagia. Tidak akan.

Setelah Angel mulai dekat dengan pintu kantin, ia heran kenapa semua siswa menatap kearah nya dengan tatapan yang ia tak mengerti. Angel pun tak memperdulikan tatapan dari mereka, ia pun tetap melenggang pergi membuka pintu kantin.

Dan, byurr..

Semua baju Angel serta rambut nya telah tersiram oleh olahan lengket serta bau tersebut. Sedangkan Andra yang di belakang nya hanya terciprat sedikit di area celana nya. Andra tak percaya ada yang begitu jahat ingin mengerjai Angel.

"Oh shit!" Umpat Angel tak percaya dengan apa yang ia dapat.

"Hahaha, kenapa Ngel? Ewh bau banget si lo, belum mandi ya?" Ejek Maudie dengan tertawa jahat, sedangkan antek-antek nya hanya ikut tertawa melihat kesengsaraan Angel.

Angel hanya menatap geram pada Maudie, ia tak tau ternyata Maudie begitu kekanakan dengan melakukan ini kepadanya.

"Kenapa lo? Mau berantem sama gue? Sini, berani ga lo?" Tantang Maudie dengan muka songongnya.

"Cih, childish banget si lo. Sorry ya lo tu ga level jadi lawan main gue disini, so jauh jauh deh"

Angel pun pergi di bantu oleh Andra yang ada di belakang nya.

"Gue ga nyangka Die, lo masih sama kayak dulu sifat lo sama sekali ga berubah sedikit pun. Ayo Ngel" ucap Andra sengit.

"Kok lo belain dia si Ndra, dia yang udah ngata-ngatain gue, kenapa gue ga boleh balas?"

"Ck, kalo mau balas ya balas dengan kata-katain, gausah ginian, basi tau ga"

Andra pun mulai membantu Angel menuju ke toilet sekolah saat ia berjalan, Angel melihat Revano datang dan melihat nya dengan tatapan datar tak peduli nya, begitu saja tanpa memedulikan Angel sedikit pun.

"Lo ada masalah sama Revano?" Tanya Andra penasaran karena Revano tak memedulikan Angel sekalipun saat ia melewati nya.

"Dia brengsek Ndra" jawab Angel disertai senyuman miring nya.

"Yaudah bersihin dulu badan lo itu, ntar gue cariin baju di loker gue"

Andra pun segera pergi meninggalkan Angel untuk membersihkan diri nya itu.

Andra pun segera mengambil baju olahraga nya yang ada di loker nya, walaupun akan kebesaran buat Angel tetapi dari pada Angel harus pakai baju kotor nya mending dia pakai baju olahraga nya.

Andra pun meletakkan baju itu di dekat wastafel, jika Angel keluar dari toilet ia langsung dapat mengganti nya. Ga mungkin kan Andra masuk trus nungguin Angel di dalam, yang malah ia akan melihat yang iya-iya.

When I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang