Berita mengenai penangkapan Hakyeon yang dilakukan oleh orang-orang dari istana menyebar cepat ke seluruh penjuru kota. Meskipun kejadian tersebut terjadi pagi-pagi sekali namun tetap saja ada beberapa saksi mata yang melihat dengan jelas, rumor pun tersebar dari mulut ke mulut tanpa menunggu waktu lama mengingat Hakyeon adalah sosok yang disegani oleh sebagian besar kalangan.Mereka geram, tentu saja. Namun mereka sepenuhnya sadar bahwa menentang kerajaan hanya akan membawa mimpi buruk terlebih dengan Raja yang dikenal tidak memiliki perasaan.
"Aku tidak percaya ini--maksudku aku tahu Raja kita terkenal sangat keras tapi tidak tahu bahwa beliau setega itu."
"Hakyeon-ssi akan dieksekusi?"
"Apa-apaan itu? Sialan, itu salah si Tua Bangka itu yang memasang tarif klinik dengan harga tinggi! Dan sekarang dia malah menahan Hakyeon-ssi!"
"Oh tidak...apa yang anak baik itu perbuat hingga pantas mendapatkan ini semua?"
"Hongbin dan Hyunwoo--aku benar-benar mengkhawatirkan mereka...kasihan sekali."
"Anak-anak yang malang, mereka pasti kebingungan. Kupikir kita harus membantu mereka juga."
"Lalu bagaimana dengan Hakyeon? Apa kalian terima saja dia dieksekusi?"
"Tentu saja tidak! Kita harus menyelamatkannya!"
"Tapi...menyelamatkannya sama dengan menentang kerajaan--menentang hukum. Aku tidak mau berakhir digantung di alun-alun kota dan disaksikan oleh istri dan anak-anakku..."
Bisikan-bisikan lirih dan putus asa yang saling bersahut-sahutan tertangkap oleh kedua indera pendengaran Sanghyuk yang kebetulan sedang membeli beberapa bahan makanan sembari menyamar. Ia tahu Taekwoon tidak akan diam saja begitu Hakyeon tertangkap, jadi dia pun memiliki rencana untuk membantunya tanpa menunggu diperintah oleh sang Pangeran. Dan jika ini menyangkut tentang Hakyeon, anak angkat dari seorang Pengawal Istana yang meninggal karena menyelamatkan Ayahnya, Sanghyuk tidak akan tinggal diam.
"Tunggu--kau!"
Sanghyuk menoleh kearah sumber suara. Netranya menangkap dua orang bawahannya yang tengah berpatroli dikerubungi oleh beberapa warga tadi.
"Kami mohon bebaskan Hakyeon-ssi!"
"Benar! Anak itu tidak bersalah. Justru kamilah yang salah karena selalu dibantu olehnya."
"Kami mohon, Tuan Pengawal!"
"Kami mohon bebaskan Hakyeon-ssi!"
Sanghyuk tertegun menatap pemandangan di hadapannya. Para penduduk tersebut bahkan memohon sampai berlutut, membuat kedua pengawal kerajaan itu sedikit kesulitan untuk menjauh dari mereka. Hakyeon benar-benar sosok yang dicintai dan Sanghyuk merasa jika Raja tetap tidak mengubah pikirannya untuk mengeksekusi Hakyeon, ia khawatir perang sipil akan terulang lagi--perang yang merenggut nyawa seorang Ayah yang merupakan keluarga satu-satunya bagi Sanghyuk.
Ia harus segera kembali pada Taekwoon.
***
"Nnh..."
Hakyeon menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sakit pada tubuh bagian bawahnya yang entah mengapa justru semakin menjadi-jadi. Panas tubuhnya tidak juga mereda dan rasanya bernapas jadi sulit sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/155737715-288-k842737.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquered Heart
Fanfic"Jangan khawatir, saya akan menyelamatkan Anda." Kata-kata itu terus terngiang di kepala Taekwoon seperti mantra tak berujung. Feromon khas Lavender tercium samar dari bocah yang menolongnya 12 tahun yang lalu. Ia lumpuh. Oleh kata-kata dan feromon...