Aku. Di dunia yang menyenangkan

36 3 0
                                    

Ini cerita yang lalu, saat aku bahagia dengan hidupku di padang. Perkenalkan aku Netta, seorang gadis kecil yang belum tahu gemerlap dan kerasnya dunia. Aku dibesarkan di sebuah kelurga sederhana dengan seorang kakak laki laki yang sangat menyebalkan. Kami besar dan hidup di Padang, Nagari Gasan Gadang, Kabupaten Padang Pariaman Sumatra Barat.

"Ibu.. Kakak tidak mau berbagi mainan"

"Upiak.. Jangan sering tengkar lah kau, baik baik"

Semuanya terlihat baik dan seperti biasa saat aku kecil, kota kecil di Nagari Gasan ini cukup membuat masa kecilku bahagia. Teringat betul kenangan saat aku kecil, selain usil dan nakal, aku kerap kali membuat kedua orang tua serta saudaraku tidak sabar melihat tingkahku. Seperti biasa, aku pun pergi ke arah luar rumah untuk bermain dengan teman temanku. Walau aku seorang perempuan tapi aku suka sekali kegiatan kegiatan laki - laki, tomboy kata banyak orang (dunia tanpa rok dan make up)

"Netta.. Mamak sudah bilang, jangan tengkar dengan kawan kau"

Aku suka sekali berkelahi, walau banyak orang di sekitarku kadang geleng geleng kepala, karena kelakuanku (mana ada yang berani tantang Netta sih, hahah..). Kami hidup berkecukupan, walau hidup di desa, kebutuhan kami semua terkecukupi. Di sekolah, aku terkenal sebagai siswi yang jahil karena sering berurusan dengan guru BK (begitulah anak kecil, kadang yang di lakukan saat itu tidak pernah terbayangkan saat dewasa #muka merah)

"Ayo berangkat, sudah mau telat" kata ibu sambil mengulurkan bekal makan aku

"Ya bu" kataku sambil memasukan bekal ke tas sekolahku

Mataku masih mengantuk karena semalam siaran bola favoriteku tampil, tidak pernah ketinggalan 1 pertandingan pun. "Your never walk alone" (walau saat itu hanya seneng kapten nya yang ganteng banget). Aku pun bergegas ganti baju lalu mencium tangan orang tuaku, pamit dan berlari keluar rumah untuk mengejar Eni

"Ayo Netta" kata Eni sambil melambaikan tangannya

"Tunggu"kataku sambil berlari ke arahnya

Karena jarak rumah dan tempatku sekolah lumayan dekat, jadi aku dan Eni berjalan kaki untuk berangkat ke sekolah serta pulang rumah. Setelah sampai ke sekolah, seperti biasa aku cari tempat duduk paling belakang. Aku mencari temanku Rudi, untuk menyelesaikan pekerjaan rumahku (biasa lah, lebih baik mencontek dari pada tidak sama sekali) :D

"Kenapa Net"

"Pinjam lah, mau buat PR"

"Ish.. Ish.. Ish.. Es teh ya?"

"Gampang.. Mana dulu PR nya"

Keriuhan kelas pagi itu seperti biasa, siswa siswi berbaju merah putih hanya bermain dan mengobrolkan film atau sulitnya pekerjaan rumah hari ini (kangen momen ini). Tak beberapa lama, ibu guru pun masuk, kami pun bubar dan duduk di kursi kami masing masing

"Selamat pagi bu" kata kami serentak

"Selamat pagi anak anak, duduk. Sekarang ketua kelas maju, pimpin doa" kata Bu guru sambil menaruh tasnya di meja

Hari itu proses belajar dan mengajar berjalan seperti biasa, membosankan karena teman temanku terlalu menurut (gila aja, diem.. Nulis.. Gak ada suara, kan bosen)

"Eh.. Eni" bisik ku ke Eni yang sedang serius menulis

"Apa Net?" Katanya tanpa memalingkan wajahnya

"Bosen.. Ke Wc yuk" ajak ku sambil menggoyang goyangkan badannya

"Ih... Masih nulis catatan" katanya sambil sedikit kesal

"Yuk, kebelet ini" ajak ku memaksa

Aku dan Eni meminta ijin ke kamar kecil, guru pun mengijinkan (saatnya sarapan ke 2 pikirku sambil melihat sisa uang saku hari ini, hahaha..)

Semu Adalah Kamu.. Nyata Adalah Rasaku.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang