2 laki laki menyebalkan

11 2 0
                                    

"Net.. Siapa pria itu?"  Kata kakak sambil menunjuk arah pagar rumah

"Siapa kak?" Tanya aku penasaran

(Aku menepuk jidat, Jordan)

"Kamu ada pacar ya?" Tanya ibu pelan

"Ya ampun bu, bukan" kata aku panik

"Romantisnya bu, bapak aja belum pernah jemput ibu berangkat sekolah" kata bapak sambil senyum senyum

"Mana ada, bapak kan rival ibu. Ngobrol aja gak pernah" jawab ibu sinis

"Jadi kangen bu" kata bapak sambil memeluk ibu dari belakang

"Stop.. Masih ada anak di bawah umur" kata aku sambil menutup mata dengan telapak tangan kanan aku

Kami tertawa bersama - sama, setelah berpamitan aku buru - buru keluar rumah

"Dan.. Ini maksudnya apa? " Tanya aku bingung

"Gak ada apa - apa kok" jawab dia sambil menyodorkan helm padaku

" Tapi kan aku gak minta? Terus tujuan kamu jemput aku apa?" Tanya aku penuh emosi

"Ya.. Pengen aja" katanya sambil menyelakan motor sportnya

"Aku mau naik angkot aja, terima kasih" kata aku sambil menaruh helm di jok motornya

"Yakin.. Aku punya ini" kata dia sambil menunjukkan diary pribadi ku dengan tangan kirinya ke arah aku

Astaga.. Ternyata buku diary aku di tangannya

"Kamu nyuri ya?" Tanya aku bingung

"Ingat saat kemarin sebelum lomba three poin shoot? Aku sih nemuin, tapi gak aku kembalii" kata dia sambil membuka kaca helmnya

"Kembaliin sekarang.. Atau.. " ancam aku sambil coba merebut diary aku dari tangannya

"Atau apa? Nurut lah.. Atau aku baca dan sebarin semua? Gimana?" Ancam dia sambil senyum penuh kemenangan

Gila.. Banyak part yang bener bener gak bisa di publik, walau diary itu ke kunci, aku yakin ga susah di bukanya. Aku harus cari cara, sekarang harus sabar

"Oke.. Aku ikut kamu" kata aku sambil memakai helm

Jordan membuka tasnya dan menempatkan diary di dalam tasnya, sebelum aku datang buru - buru mengambilnya, dia pindahkan tasnya ke bagian depan. Di perjalanan berangkat, Jordan seperti polisi yang menanyakan semua hal, aku jawab seperlunya

"Selamat sekolah Netta" kata Jordan sambil tersenyum lebar

Dia meninggalkan aku setelah menurunkan aku di gerbang sekolah, aku pun jalan hingga ke ruang kelas dengan hati yang kacau

"Hei.. Nanti jam 4 jangan lupa" kata Maya sambil mengebrak meja pelan

"Apa? Kerja kelompok? Ok.. " jawab aku kaget

"Tau kan rumah aku?"katanya dengan nada sinis

"Tau May, minggir.. Aku mau buat pr Fisika" jawab aku sambil mencari buku fisika di tas

"Tumben bener" katanya sambil berlalu meninggalkan aku

Di tiap sekolah hanya bel istirahat dan pulang yang paling aku rindukan, karena di jam itu aku bebas. Setelah jam masuk, tak lama bu guru masuk bersama seorang pria

"Ini teman baru kalian, Rudi. Dia pindahan dari sekolah swasta, silahkan perkenalkan diri kamu ke teman - teman baru kamu" kata pak guru sambil mempersilahkan Rudi untuk agak maju ke depan

"Saya Rudi Hetaspati, saya murid baru" kata Rudi spontan

*Lah.. Gitu doang? *Kata aku dalam hati

Semu Adalah Kamu.. Nyata Adalah Rasaku.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang