Menyebalkan!

9 2 0
                                    

Semenjak itu aku dan Jordan agak canggung bila bertemu, entah awalnya apa yang memulai tapi kami tampak malu malu bahkan tak saling sapa bila bertemu

Tiba tiba duo centil sudah ada di depan aku saat aku melamun

"Bagus deh kamu tahu diri" kata Maya sambil menepuk meja dan duduk di atasnya

"Apaan" kata aku kaget sambil menyenderkan diri ke kursi

"Biasa aja kali, gak usah nyolot. Kamu tahu diri, Jordan itu milik gue, bukan cewek tengil gak jelas kaya kamu" kata Maya sambil mengangkat kerah bajunya

"May.. May.. Cewek gila kaya kamu kok bisa sekolah" kata aku sambil geleng - geleng

"Maksudmu.. " kata dia sambil berdiri

"Udah.. Udah May, kalau ketahuan lebih dari ini bisa urusan sama BK nanti" kata Sita menarik Maya mundur

"Awas aja ya kamu" kata Maya sambil mengarahkan telunjuk kanannya ke arah aku

"Hus.. Hus.." kata aku sambil memanyunkan bibirku

Sial bener, baru juga ngelamun udah dateng aja itu nenek sihir. Tapi ada yang aneh, kok laki laki itu hari ini gak datang. Hari ini terasa bahagia, si Rudi gak berangkat. Tapi pikiran aku salah, setelah istirahat dia ternyata masuk kelas

"Tumben telat" kata aku sambil memberinya jalan untuk duduk

"Ngomong sama aku" kata dia sambil menaruh tasnya di kursi

"Bukan.. Ngomong sama tembok" kata aku sambil duduk semula di posisi awal

"Ya udah, aku kira aku" kata dia sambil mengambil buku dari tasnya

"Yee.. Beneran ni bocah, sama kamu lah" kata aku sambil menepuk bahu kananya

"Ouw.. Ya telat karna bel sekolah aja yang bunyinya kecepetan" kata dia pelan sambil menulis catatan dari pelajaran aebelumnya

*waduh.. Pernah denger ni alesan

"Perasaan jam masuk tetep jam 6.55" kata aku bingung sambil mengetuk jari telunjuk kanan aku ke dagu ku

"Kamu sih, apa apa pake perasaan.. Makanya suka baper" kata dia tanpa melihat aku

"Bodoh lah" kata aku bete dan memalingkan wajah aku

"Makanya sekolah" kata dia sambil fokus menulis

"Huft.. Ngeselin" kata aku sambil mengepalkan kedua tangan kearahmya

*Ini makluk langka kenapa gak cepet punah aja

Seharian aku bete, karena beberapa kali dia tertidur di kelas dan aku coba bangunin dia tetap tidak bergeming

"He.. Rakun Alaska, jangan tidur aja. Kamu kira ini kasur rumah kamu, bangun woi.. " kata aku sambil menjewer kuping kirinya

"Bisik bisik.. Ga jelas" kata dia sambil menepuk tangan kanan aku

"Eee.. Ni anak, woi.. Bangun.. Pak guru udah nengok sini mulu" kata aku panik karena melihat pak guru yang curiga

"Suka kali sama kamu" kata dia tanpa merubah sikap duduknya yang meletakkan kepalanya ke meja dan menghadap ke kiri

"Eh.. Beneran.. Ni udah jalan menuju sini" kata aku panik dan menepuk nepuk pungungnya

"Biar aja, orang gak ada tulisan di larang melintas.. Suka suka dia lah mau jalan kemana" kata dia pelan

"Dah lah.. Mati kamu.. Aku gak bohong" kata aku pasrah karena pak guru tinggal beberapa meter dan berjalan mendekat

"Bohong itu berat, kamu gak akan kuat. Biar pinokio aja" kata dia sambil garuk garuk kepalanya

Semu Adalah Kamu.. Nyata Adalah Rasaku.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang