"Kameramu sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Ini sudah hancur total," ujar Jaebum sembari melihat-lihat kameraku. Aku menghela nafas pelan, sedih karena kameraku tidak bisa diperbaiki lagi.
"Hei, lagipula kau bisa membelinya lagi. Harga kamera ini tidak seberapa untukmu," kata Jaebum berusaha untuk menenangkanku.
"Bukan masalah harganya. Tapi masalah kenangannya. Aku sudah menggunakan kamera itu selama 3 tahun, tapi sekarang benda itu rusak," jelasku.
Polaroid yang menemaniku saat mengambil gambar Taehyung.
"Jangan sedih, hmm," ujar Jaebum sembari menekan-nekan kedua pipiku dengan tangan kanannya. Sedangkan aku hanya mampu mengangguk.
Ah, aku lupa mengenalkan Jaebum. Namanya adalah Park Jaebum, sahabatku saat masih SMA. Ia juga kuliah di universitas yang sama denganku, hanya berbeda fakultas. Ia jurusan teknik dan aku jurusan kedokteran.
Kami sudah jarang bertemu karena kampus ini sangat luas dan Jaebum juga sibuk dengan kekasihnya. Tapi, sekarang, Jaebum bilang jika ia sudah memiliki banyak waktu luang, pertama karena sudah semester atas dan kedua, ia juga sudah putus dengan kekasihnya.
"Mau es krim?" Tawar Jaebum. Dengan cepat, aku segera mengangguk, menerima tawaran Jaebum yang hendak membelikanku es krim.
Jika saja Tuhan mengizinkanku untuk jatuh cinta pada Jaebum.. apa dia adalah orang yang tepat untukku?
"Tae, sedang lihat apa?" Tanya Soo Young sembari menepuk bahu kekasihnya. Sontak, Taehyung langsung terkesiap dan mengalihkan pandangannya kearah Soo Young.
"Tidak," jawab Taehyung.
Seoul, April 2019
Universitas Seoul
Pekarangan kampus
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring in Seoul [ KTH Series ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku Kamu dan.. Musim semi di Seoul