Taehyung membuat sebuah pengakuan padaku. Katanya, hatinya mulai berdesir tak karuan saat melihatku yang selalu mengalah untuknya. Ia mulai merasakan hal aneh saat dirinya mencuri polaroid di kamarku. Ia juga bercerita tentang hubungannya dan Soo Young yang kandas di tengah jalan, dan tak lupa memperingatkanku untuk tidak berkelakuan seperti Soo Young
Semuanya terasa aneh bagiku. Aku yang 3 tahun memendam perasaan pada Taehyung, tak saling mengenal satu sama lain hingga akhirnya Taehyung mulai melirikku saat acara makan malam pertama bersama keluarga.
Aku yang hanya angin lewat baginya, aku yang selalu bilang jika angin musim semi sangat menyejukkan, ternyata bisa menbuatnya jatuh cinta. Sungguh, aku tidak menyangka.
Aku tersenyum tipis saat merasakan sebuah tangan kekar melingkar di perutku, membawaku pada kehangatan diakhir musim semi.
"Aku mencarimu di ruangan klub, ternyata kau disini," ucap Taehyung lalu memberikan kecupan ringan di pipi kananku.
"Aku sedang ingin mengambil foto bunga yang indah di akhir musim semi," jawabku sembari mengalihkan lensa kamera polaroidku. Oh ya, Taehyung yang membelikan polaroid ini untukku.
"Kalau begitu, ambil saja fotoku. Bukankah aku tak kalah indahnya dari bunga sakura?" Canda Taehyung sembari kembali mencium pipiku.
"Tae, berhentilah menciumku. Ini masih di area kampus, nanti jika ada yang lihat, kita bisa menjadi bahan olokan," kesalku.
"Apa salahnya mengumbar kemesraan? Aku suka itu. Aku suka saat semua orang tahu bahwa kau itu hanya milik Kim Taehyung," jawabnya dengan lugas.
Tuhan terlalu banyak memberikanku keajaiban di musim semi dan Taehyung adalah salah satu keajaiban berharga yang Tuhan berikan padaku.
( Spring - End )
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring in Seoul [ KTH Series ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku Kamu dan.. Musim semi di Seoul