BT 3

78 43 28
                                    

Ps : Yang ada di mulmed anggep aja rumah Syifa yang kaya-nya tak tertolong. Dan anggep posisinya diperumahan untuk kalangan orang atas. Makasih, Hehehe:D


⚫⚫⚫


Syifa memasuki rumah istananya dengan langkah gontai dan malas setelah mendengar penjelasan Christi.

"Non tasnya"kata salah satu pembantu yang bekerja di rumah Syifa.
Syifa memberi tasnya sambil berucap terima kasih dan langsung merebahkan dirinya di sofa empuk yang berada di ruang keluarga.

"Non mau diambilin baju ganti?"kata pembantunya yang satu lagi.

Syifa hanya menggelengkan kepalanya. Pembantunya mengerti dan langsung meninggalkan Syifa sendiri yang lagi asiknya memejamkan matanya, mungkin lelah sehabis pulang sekolah.

Syifa masih memikirkan perkataan Christi tadi di sekolah.

Flashback on
"Se--sebenarnya gu--gue kemarin..."kata Christi gugup dan terpotong oleh Syifa yang tak sabaran.

"Ngomong yang bener dong Chris. Gue makin curiga aja"kata Syifa

Christi hanya melirik kearah Ica tanda butuh jawaban. Dan seperti biasa, jika Ica gugup dia akan menjadi ling lung dadakan.

Christi menatap jengkel kearah Ica, dan yang ditatap hanya menggeleng- gelengkan kepalanya saja. Lalu Christi menarik nafasnya panjang-panjang lalu dihembuskannya pelan-pelan.

Dan Christi mulai bercerita. "Sebenarnya gue kemarin habis shopping dari mall, terus gue gak sengaja ketemu temennya si Candra, si badboy yang kabarnya suka sama gue...."ucapan Christi terpotong lagi karna Syifa.

"Kok lo malah curhat sih? Ohh gue tau, lo mulai suka ya sama Julio"kata Syifa to the point yang membuat Christi menabok pelan lengan Syifa. Dan si empunya meringis.

"Lo mau diceritain gak sih?!"

"Hehehe iya-iya, silahkan curhatnya"kata Syifa terkekeh. Sedangkan Christi mendelik ke arah Syifa dan melanjutkan ucapannya lagi yang terpotong.

Tidak dengan Ica yang sudah tertidur dengan wajah yang ditutupi jaketnya. Tapi, mereka berdua megacuhkannya karna sudah kebiasaan melihat Ica tertidur di kelas.

"Sampek mana gue tadi ya? Kan gue lupa! Elo sih pakek acara motong pembicaraan orang aja!'hardik Christi yang menatap temannya itu dengan jengkel.

Syifa menyengir saja lalu ikut berfikir, dan tak selang berapa lama Syifa mengingatnya kembali.

"Oh ya gue tau lo sampek mana"

"Sampek mana emang?!"

"Sampek elo diatas panggung kawinan sama Julio"kata Syifa sambil terkekeh. Dia hanya ingin menggoda sahabatnya saja dengan cara membuatnya kesal.

Christi langsung menabok lagi Syifa tapi dengan sangat keras. Dan si empunya lagi-lagi meringis kesakitan sambil mengusap usap lengannya yang memerah.

"Gue bukan nyeritain tentang masalah gue Syifaaaa"kata Christi greget dengan temannya yang satu ini.

"Gue lagi cerita tentang elo! Sejak kapan sih lo ketularan blo'onnya Ica?"kata Christi melanjutkan ucapannya lagi sambil melirik Ica. Syifa pun melakukan hal yang serupa.

"Gak tau dah. Emang, masalah gue sampek nganggu shopping dan pertemuan lo sama Julio ya Chris?"kata Syifa cemberut dan bernada lemah.

"Astaga Syifa! Lo tuh bandel banget ya?! Suruh dengerin cerita gue dengan anteng pun lo gak bisa? Huh?!"kata Christi yang emosinya sudah terpancing. Memang Christi cepat sekali tersulut emosi.

Bad ThinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang