BT 5

81 36 14
                                    

Syifa memasuki kelasnya dengan kening mengkerut.

"Chris, kemana Ica? Ada tas, tapi gak ada orang"kata Syifa bingung. Biasanya Syifa datang ke kelas langsung disambut dengan suara toa masjid milik Ica.

"Tau tuh, tadi di panggil si Ifan buat nemuin dia di kantin"kata Christi yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Lo sendiri. Tumben gak bolos, kesambet apa?"kata Syifa dan langsung duduk di samping Christi sambil menaruh tasnya di belakang punggungnya.

"Gue.kepaksa"

"Lah? Kok gitu? Cari ilmu kok kepaksa, sangar lo Chris"kata Syifa terkekeh sambil mengeluarkan novelnya yang berada di dalam tasnya.

Christi memutar bola matanya malas sambil mematikan ponselnya dan ditaruhnya di loker. Lalu, menghadap kearah Syifa dengan tatapan yang tidak bisa dibaca. Sedangkan Syifa bergidik ngeri.

"Ngapain lo?"

"Huwaaa"pekik Christi sambil memeluk Syifa. Lah, sekarang apakah ia harus mempunyai sahabat alai 2 sekaligus. Mengapa Christi harus ikut-ikutan alai, padahal tampangnya sangat terlihat garang dan seram jika marah. Tapi, sekarang? Merengek di depan Syifa, terlebih lagi di kelas.

"Lepasin Chris! Ada apa sih?!"kata Syifa yang berusaha melepaskan pelukan Christi yang begitu erat.

Baru saja Christi akan menjawab. Tiba-tiba Ica di depan pintu kelas menangis keras sambil menghentakkan kakinya.

"HUWA. HIKS-HIKS"tangis Ica pecah saat memeluk Syifa erat.

Syifa bingung, kenapa kedua sahabatnya ini.

"Ada apa sih Ca?"

"Gu--gue di..."kata Ica yang sepertinya tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi.

"Yang jelas kalau ngomong. Lo di apa?"kata Christi menimpali.

"Gu--gue di putusin I--fan"

"WHAT?!"pekik Syifa dan Christi bebarengan.

"Kenapa, Ca?!"kata Syifa yang kaget, begitu pun dengan Christi yang memulai memasang wajah marahnya, serta tangannya yang sudah mengepal diatas meja.

"Dia bo--bosen sama gue...hiks..hiks"kata Ica yang menangis sesekali menyeka air matanya.

"WHAT?!"pekik Syifa dan Christi bebarengan lagi.

"Jangan teriak-teriak dong..hiks...hiks..nanti bisa budeg gue...hiks"kata Ica yang masih menangis.

Syifa langsung memeluk Ica lagi dan mengusap bahunya.

"Sstt,, diem Ca. Tenang, cowok brengsek kayak gitu gak pantes buat lo tangisin"kata Syifa yang masih memeluk Ica. Sedangkan Syifa merasakan sesak didadanya. Karena, kata-katanya sendiri berhasil menohok relung hatinya.

"Emang wajibun dikasih pelajaran tuh si Ifan. Gak logis kalau alasannya cuman bosen, pasti ada cewek lain tuh"kata Christi yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

Ica langsung mendelik dan melepaskan pelukan Syifa. Dan, langsung menghampiri Christi yang sudah berada di depan pintu kelas.

"Pliss.. Jangan dong Chris"kata Ica yang merengek sambil memegangi tangan Christi.

"Lepasin Ca! Tangan gue gatel ba.nget. jadi lo diem aja. Syif!"kata Christi memanggil Syifa yang melamun.

Christi masuk kelas lagi dan menggebrak meja kelas. Sampai semua penghuni kelas tersentak kaget apalagi Syifa yang berada di depan meja itu.

Tidak ada yang berani ikut campur urusan mereka bertiga. Karena, tidak ingin kena semprot Christi, badgirl sekolah yang terkenal killer.

"Innallilahi. Bikin gue kaget aja sih Chris!"kata Syifa yang mengelus dadanya karena kaget.

Bad ThinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang