Hari ini, Lisa merasa antara senang dan sedih. Senang karena setelah hari ini berlalu maka hukumannya untuk membersihkan perpustakaan sudah selesai. Dan sedih karena setelah hari inipun, akan sulit bagi Lisa untuk bertemu dengan Hyunjin.
Tapi daripada senangnya, Lisa lebih banyak merasa sedih. Gadis itu sudah lesu dari tadi pagi.
"Lo kenapa?" tanya Rosé melihat sahabatnya murung.
"Enggak." Lisa menggeleng, tak mau bercerita.
"Ih, Lisa mainnya gitu, rahasia-rahasiaan." Rosé cemberut.
"Enggak kok, beneran gak ada apa-apa." Lisa kembali berbohong.
"Hmm." Rosé bergumam. "Btw gue udah siap-siap buat nanti."
"Hah? Nanti ada apa emang?" tanya Lisa.
"Ih gue kan mau ketemu sama Hyunjin. Lo lupa?"
Lisa meringis kala menyadari fakta bahwa dirinya melupakan momen penting sahabatnya. Lisa tak bermaksud. Tapi pikirannya sedari pagi memang hanya diisi dengan hari terakhir hukuman dan Hyunjin. Iya, Lisa sesedih itu.
"Sori gue lupa," kata Lisa, "jadi gimana persiapan lo?"
Selanjutnya, Rosé berkata panjang lebar namun Lisa bahkan tak mengerti satupun dari kata yang sahabatnya ucapkan. Pandangan Lisa memang terarah pada Rosé, tapi pikirannya berkelana jauh sambil menggaet Hyunjin.
***
Kalau ditanya perasaannya hari ini, Hyunjin akan menjawab, sangat tidak baik.
Sedari tadi pagi, Hyunjin uring-uringan. Wajahnya juga terus menampakkan kesedihan. Ditanya kenapa, gak dijawab. Diajak ngomong, balesnya cuma hm hm aja. Bahkan Felix dan kawan-kawan sudah terbingung-bingung sekaligus kesel sama Pak Bos. Tentu saja karena Hyunjin yang cuek menjadi lima kali lebih cuek hari ini.
Bukan apa-apa, hanya saja Hyunjin merasa setelah semua hukuman ini berlalu, tak ada alasan untuk ia bertemu Lisa. Mungkin mereka tak akan bertemu setelah ini, dan Hyunjin entah kenapa benci pemikiran itu.
Dari pagi sudah uring-uringan, sorenya makin naik aja tingkat sedihnya Hyunjin. Apalagi ketika cowok itu sudah menyelesaikan langkahnya dan sampai di perpustakaan sekolah, dimana seorang gadis sudah terlebih dahulu berdiri di sana.
"Halo." Lisa--gadis yang sudah ada di sana sebelum Hyunjin--menyapa.
Hyunjin cuma mengangguk kemudian menaruh tasnya di atas meja. Terlihat biasa saja, tapi di dalam hatinya, Hyunjin tetap sesedih tadi.
"Ini hari terakhir kan?" tanya Lisa, "harusnya gue seneng karena habis ini kita gak perlu ngejalanin hukuman lagi. Tapi kok gue juga ngerasa sedih?"
Hyunjin menoleh pada Lisa. Dalam hati, cowok itu mengiyakan ucapan Lisa barusan.
"Harusnya gue bahagia, tapi kok malah kerasa berat." Lisa menghela nafas. "Walaupun semua hukuman ini berakhir, lo tetep bakalan jadi temen gue kan, Jin?"
Hyunjin mengangguk.
"Kita cuma bakalan jarang ketemu aja, bukan bakalan lepas hubungan. Gitu, 'kan?" tanya Lisa lagi.
Hyunjin menoleh pada Lisa yang kini sedang menunduk. Dari dua pertanyaan Lisa tadi, Hyunjin tahu Lisa sedang ragu dengan keduanya. Maka dari itu tugas Hyunjin adalah menyakinkan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flirtationship • Hwang Hyunjin ft. Lalisa
أدب الهواة[Hwang Hyunjin of Stray Kids & Lalisa Manoban of Blackpink] ➖But "just friend" don't look each other like that.