Kata Beatholf seseorang yang bernama Aiko Mashashi datang kesini, hatiku mulai bertanya-tanya siapakah si Aiko ini? Kenapa Renaud dan Beatholf terlihat cemas? Apakah si Aiko ini kawan atau lawan? Apakah dia berbahaya? Apa yang akan terjadi selanjutnya? ...
-
Kami semua pergi ke ruang tamu, disana kami melihat seorang wanita dengan postur tubuh yang anggun, wajah cantik, rambut hitam legam yang lembut dan panjang, baju kimono nya membuat dia terlihat seperti seorang boneka jepang yang cantik,
Walaupun sangat cantik, tetapi tatapan nya terlihat mengerikan, tatapan yang haus akan membunuh,
Dia menatap seakan-akan dia akan menikam siapa saja jika menatap nya tidak sopan.
Dia berbalik dan melihat kearah Renaud dan tersenyum manis,
Lalu dia mengalihkan pandangan kearah ku lalu senyum manis itu hilang dan berganti dengan ekspresi jijik.
"Sepertinya kau mengkhianati ku lagi Renaud" Ujarnya sambil melihat kearah Renaud.
"Siapa yang mengkhianati mu? Aku tidak merasa berkhianat" Ujar Renaud berusaha santai.
"Kau ingin menikah lagi seperti sebelumnya kan? Dan meninggalkan aku sendiri, padahal aku sudah membunuh wanita sialan itu tetapi kau masih saja menunggunya hingga saat ini." Ujar Aiko agak berteriak,
"Dasar kau wanita j*lang, beraninya kau mengambil Renaud dariku!" Ujarnya sambil menunjuk ku dengan jari telunjuknya.
"Apa? Bukankah aku memang harus menjadi istri Renaud? Memangnya kau siapa?" Ujar ku tak terima dengan perkataan nya sambil menahan amarah.
"Apanya j*lang? Aku ini adalah tunangannya Renaud tau! Akulah yang seharusnya menjadi nyonya Van Heustz, bukan kau j*lang!" Ujarnya lagi sambil merendahkan aku.
"Beraninya kau mengatai Mikhaela dengan sebutan j*lang! Jika Mikhaela j*lang lalu kau itu apa? Dasar psychophat!" Ujar Renaud marah karena juga tak terima aku diperlakukan kasar, aku menatap Renaud kagum.
"Kau.. kenapa kau membelanya? Aku ini tunangan mu Renaud! Kenapa kau begitu jahat padaku?" Ujar Aiko menahan tangisnya.
Aku sebenarnya agak Iba pada Aiko ini, aku rasanya seperti PELAKOR saja.
(PELAKOR= perebut laki orang.)"Tentu saja aku membela Mikhaela, aku mencintainya dan akan terus mencintainya, pertunangan kita itu tidak didasari cinta yang membuat ku sangat menderita." Ujar Renaud.
" Aah, persetan dengan cinta, aku mencintaimu dan itu yang aku tau, wanita ini menggoda mu dan membuatmu jatuh ke pelukan nya" Ujar Aiko.
"Apa maksudmu? Aku dan Renaud saling mencintai! Hubungan kami tidak dipaksa, bukan seperti kau yang sangat terobsesi, cintamu itu palsu" Ujar ku juga tak mau kalah.
"Apa! Kau bilang cintaku palsu! Dasar wanita j*lang, berani-beraninya kau.." Ujar Aiko sambil mengangkat tangan kanannya untuk menampar ku, aku menutup mataku agar aku tidak usah melihat tamparannya, tetapi anehnya tamparan itu tak pernah sampai ke pipiku, aku membuka mataku dan melihat Renaud yang tengah menahan tangan Aiko yang sudah tepat di depan wajahku.
"Kau..kau berani ingin menyakiti Mikhaela didepan ku!" Ujar Renaud menahan amarahnya.
Aiko terlihat kesakitan karena tangannya dipegang sangat kencang,
Dua Prajurit Jepang yang berada di kanan dan kiri Aiko mulai terlihat marah tetapi dengan cepat Aiko mengangkat tangannya memberi sinyal agar Prajurit itu tidak menyerang, prajurit itu kembali tenang.
"Ingatlah Renaud Van Heustz, kau belum ku lepaskan, aku tidak akan membiarkan kau bahagia dengan orang lain selain aku" Ujar Aiko kembali tenang lalu meninggalkan kami di ruang tamu.
Dia berjalan keluar dengan diikuti oleh prajuritnya.
Situasi didalam ruangan masih mencekam karena wanita mengerikan itu.
Renaud melihat kearah ku dan langsung memeluk ku, aku membalas pelukannya.
"Maafkan aku Ela, aku tidak menjaga mu dengan baik, aku berjanji akan menjagamu dengan baik setelah ini" Ujar Renaud melepaskan pelukannya,
"Kau sudah menjagaku dengan baik, aku juga tidak kenapa-napa kan? Kau tidak perlu sedih" Ujar ku sambil tersenyum lalu mengalungkan tanganku ke leher Renaud.
Renaud lalu mencium kening ku dan memberi ku pelukan yang hangat,
Renaud melepaskan pelukannya dan berkata pada Beatholf,
"Beatholf,aku ingin penjagaan yang ketat di sekitar rumah, dan pastikan kalau Mikhaela aman" Ujar Renaud dengan nada serius.
"Baik Sir" Ujar Beatholf lalu berlalu pergi.
"Ela, sebaiknya kau tinggal disini untuk sementara waktu, kau bisa meminta izin dulu pada bibi mu agar dia tak curiga, oke?" Ujarnya sambil menatapku ramah, aku mengangguk.
"Baiklah, ayo aku akan mengantarmu ke sana dulu untuk memastikan keamanan mu" Ujar Renaud, aku kembali mengangguk sambil tersenyum.
"Baiklah, ayo" Ujar ku.
Kami pun berjalan kerumah bibi, sesampainya kami di sana aku meminta izin ke bibi untuk menginap di rumah teman ku selama beberapa hari di desa sebelah, bibi mengizinkan ku, bibi tidak bisa melihat Renaud.
Aku dan Renaud pergi ke kamar ku untuk mengemasi barang-barang ku, di kamar aku mulai menyiapkan barang-barang yang mungkin kupakai nanti,
Tak lama setelah itu aku merasa ada tangan yang memeluk ku dari belakang, itu Renaud.
Jadi selama aku membereskan barang ku Renaud memeluk ku dari belakang.
Ketika aku selesai kami langsung pergi dan berpamitan pada bibi.
Kami berjalan lagi kerumah Renaud.
-
Kami pun sampai di sana, aku masuk digandeng oleh Renaud, kami masuk bersama-sama.
Renaud mengantarkan ku ke kamar, kamipun masuk ke kamar, Renaud menutup pintu.
"Kenapa pintunya ditutup? Aku tidak ingin macam-macam ya! Aku baru umur 16, jadi jangan sembarangan." Ujar ku.
"Apa maksudmu sembarangan? Tidak kok, aku cuma menutup pintunya agar tidak menggangu mu." Ujarnya sambil tersenyum.
"Hmm, baiklah" Ujar ku.
Aku menyusun barang-barangku di lemari, di kamar ini sangat bersih karena baru saja dibersihkan dengan mbak-mbak Unti tadi agar aku nyaman Tinggal disini.
Ketika aku membuka lemari pakaian aku melihat banyak gaun, 'gaun-gaun yang cantik' ujar ku dalam hati.
"Itu milik ibuku" ujar Renaud.
"Ibumu? Gaun-gaun ini sangat cantik, bolehkah ku pakai satu?" Tanya ku.
"Tentu pakailah, lagipula tidak ada yang memakai nya lagi" Ujar Renaud.
Aku menyuruh Renaud keluar karena aku ingin berganti baju, selain baju aku juga menemukan beberapa aksesoris dan alat-alat kecantikan juga makeup disini, aku memakai gaun berwarna biru laut dengan aksesoris senada, aku ingat gaun ini, aku pernah memakai nya di mimpi ku.
Aku sangat menyukai gaun ini, terlebih lagi aku juga menyukai warna biru, Gaun ini terlihat sangat anggun dan mewah ditambah dengan aksesoris nya berupa topi yang lebar ala Noni Belanda, kalung, anting, dan sepasang sepatu yang berwarna senada.Kira-kira seperti inilah gaun yang dikenakan Mikhaela saat ini.
- Agak norak ya?😢Setelah selesai berganti baju dan berdandan, waktunya aku keluar dari kamar.
Saat aku keluar Renaud sudah ada di luar menungguku, dia mengenakan jas berwarna abu-abu yang membuatnya makin terlihat tampan dan berwibawa.
Saat Renaud melihat ku dia terlihat kagum saat dia menyapu pandangan nya ke arahku dari atas kebawah
Dia terlihat sangat kagum sampai dia sedikit menganga.
Aku tersenyum kecil melihat nya.
"Kau sangat cantik" Ujarnya.
Dia lalu menggandeng ku, kami pun turun kebawah.
Di bawah sudah banyak para tamu yang hadir, tentu saja mereka bukan manusia.
Renaud membawa ku ke balkon yang mengarah langsung ke para tamu.
" Mari kita mulai pestanya!" Ujar Renaud dengan suara yang lantang.
Setelah Renaud mengatakan nya, pemain musik di bawah langsung memulai memainkan alat musik mereka.
Renaud tersenyum kearah ku, akupun balik tersenyum padanya.
Kami berdansa sepanjang malam hari itu...
.
.
.
Gimana guys ceritanya?seru nggak?
Merasa familiar gak sama pestanya?
Oh,iya gambar di atas adalah contoh baju yang dipakai Mikhaela ya, kalo belum liat silahkan scroll lagi keatas😁
Jangan lupa vote, coment dan follow aku ya..😉
.
.
Btw guys, tolong kalian pilih ya, menurut kalian gaun mana yang lebih cocok dipakai Mikhaela,Yang ini...
Atau yang ini..?
Share di coment tentang pendapat kalian ya..😉
.
.
.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI]My GBF(Ghost Boy Friend)✓
RomanceDi rumah tua itu kami bertemu... Mikhaela, gadis yang bisa melihat hantu setelah kecelakaan yang dialaminya. Mikhaela tertarik pada sebuah rumah dekat rumah bibinya yang akhirnya dia datangi dan melihat seseorang yang akhirnya merubah hidupnya, siap...