🍃6🍃

1.4K 213 13
                                    

-Doyoung POV-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Doyoung POV-

Seketika kejadian itu muncul lagi didalam kepalaku.. kejadian dimana permainan itu terjadi yang berakhir dengan ciumanku dengan Jaehyun.

"Hey.. hey.. bangunlah!"

"Uhm.. ya?" Aku pun terbangun ketika mendengar suara memanggil

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun padaku

"Apa yang terjadi?"

"Kau pingsan"

"Oh, okay"

"Baiklah kemarikan tanganmu, dan tangan satunya juga" Jaehyun mengulurkan tangannya untuk membantuku duduk.

"Oke, berhasil! Mau ku panggillan seseorang, atau ku ambilkan air?"

Aku menggelengkan kepalaku pelan "tidak terimakasih, aku baik-baik saja"

"Kau yakin?"

Baru saja aku ingin menjawab, hingga tiba-tiba muncul seseorang yang terlihat mencari seseorang.

Dia adalah Johnny, dan sialnya Johnny juga membawa surat cinta itu!

"Oh ya tuhan.."

Aku harus melakukan sesuatu! Entah ide dan pemikiran dari mana, tapi tanpa pikir panjang aku mendorong Jaehyun sehingga posisinya berbaring di lapangan dengan aku berada diatasnya memegang pipinya lalu mencium bibirnya.

Aku mengintip sedikit, kulihat langkah Johnny terhenti ketika dia melihat adegan itu terjadi, raut wajahnya pun berubah seperti..tak dapat diartikan

"Hey!"

Aku melepas ciumanku pada Jaehyun ketika mendengar seseorang meneriaki kami yang sedang berciuman, ekhm lebih tepatnya aku yang mencium Jaehyun.

Oh shit, itu guru olahragaku!

"Hentikan itu! 2 kali putaran lagi untukmu Kim Doyoung, sekarang!"

Aku pun hanya mengangguk, bersiap untuk berdiri dan meninggalkan Jaehyun lalu kembali berlari

"Terimakasih!" Teriakku pada Jaehyun, yang membuat Jaehyun mematung.

Aku pun berlari melewati Johnny dan dia pun memanggilku, tapi aku tidak menghiraukannya dan terus berlari. Yah, mana mungkin juga kan aku melayani Johnny, mau ditaruh dimana wajahku!?

.
.
.
.
.

Aku pun berlari ke dalam toilet, untuk menenangkan diri. Kalian tahu? Konon katanya ketika kau berdiam diri didalam toilet itu dapat memberimu ketenangan dan pencerahan. Tapi, baru saja aku ingin menenangkan diriku, aku mendengar suara laki-laki memanggil namaku, padahal ini kan toilet wanita.

"Hei Kim Doyoung, apa kau di dalam?"

Oh tidak lagi.. aku kenal suara ini. Dan dengan bodohnya aku menjawab "tidak" dasar bodoh!

Lalu, laki-laki tersebut menyodorkan sebuah surat melalui bawah bilik toilet.

Ya, seperti yang sudah ku duga, surat cinta dengan tulisan yang cukup besar 'untuk : Wong Lucas'

-FLASHBACK-

Disuatu malam ketika pesta dimulai, aku mengenakan sebuah dress selutut berwarna putih yang dibalut jaket denim dengan wedges berwarna putih gading, ku lihat seorang laki-laki yang ku kenal sedang duduk sendirian. Dengan beraninya ku sapa dia

"Hai Lucas!"

Ya, dia Lucas.

Lucas yang sedari tadi hanya memandangi gelas kaca yang ia pegang pun mengangkat kepalanya dan melihat ke arahku sambil memberikan senyuman termanisnya versiku.

"Hei Doyoung!" Lalu dia mengisyaratkanku untuk duduk di sampingnya. Aku pun mulai membuka obrolan "Ascot itu terlihat keren untukmu"

"Ah ya, terimakasih. Eum tapi sebenarnya ini dasi" aku hanya ber oh ria.

Merasa tidak enak, Lucas pun berusaha memujiku "aku sangat menyukai kepanganmu!"

"Oh ya? Kakakku yang mengepangnya"

"Itu bagus" senyumnya

"Terimakasih. Um, lucas.. apa kau mau berdansa?"

"Oh my god! Ku kira kau takkan pernah mengajakku!" Lucas pun bangkit sambil mengulurkan tangannya dan membawaku ke hall dansa. Kami pun berdansa dibawah lampu yang cukup remang itu

- FLASHBACK END -

"Dengar, aku tidak bermaksud mengikutimu. Aku hanya melihatmu masuk kesini untuk memastikan kau baik-baik saja dan.. mungkin kau ingin itu kembali. Terlihat sangat personal" ucap Lucas

"Lucas, aku menulis ini sudah lama sekali" jawabku yang masih setia berada dalam bilik toilet

"Waktu acara reuni kan?"

Bingo!

Tebakannya benar. Aku pun menyerah dan keluar dari dalam toilet, hingga langsung berhadapan dengan Lucas yang sedari tadi tengah menunggu di luar bilik toilet.

"Aku juga sangat senang malam itu, tapi.. kurasa aku harus bilang.. kau tahu aku gay kan?"










TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✅ To All The Boys I've Loved Before (Jaedo ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang