🍃10🍃

1.3K 194 6
                                    

Jaehyun mencium Doyoung di tengah lapangan

.
.
.
.
.

Doyoung tidak menolak, ia membalas ciuman Jaehyun.. menikmati lumatan hingga lumatan ciuman yang diberikan Jaehyun.

Hingga ketika ciuman itu terlepas akibat pasokan oksigen yang menipis antara keduanya, Doyoung baru teringat kalau sekarang ia sedang berada di tengah lapangan.

Dan benar saja dugaannya, banyak orang yang melihat adegan ciumannya dengan Jaehyun tadi. Badan Doyoung terpaku dan mukanya memerah bagai tomat menahan rasa malunya.

Di sisi lain, Jaehyun sedang tersenyum sambil menahan tawa melihat tingkah Doyoung yang entah kenapa terlihat menggemaskan dimatanya.

"Ekhm.. aku akan masuk kelas trigonometri. Semoga hari mu menyenangkan!" Ucap Doyoung sambil menundukkan wajahnya mencoba menutupi rasa malunya, lalu melambaikan tangan ke arah Jaehyun dan memunggunginya tanpa melihat ke arah Jaehyun dan berjalan pergi.

Sedangkan Jaehyun hanya mengangguk sembari menahan tawanya "ya"

"Semangat!" Teriak Doyoung yang sudah berjalan jauh memunggungi Jaehyun.

"Kau juga" ucap Jaehyun pelan yang entah terdengar oleh telinga Doyoung atau tidak.

.
.
.

Saat ini, Jaehyun dan Doyoung tengah duduk di sebuah meja yang terlindungi oleh pohon rindang yang berada di taman sekolahnya terlihat sedang merapatkan sesuatu.

"Jadi, untuk permulaan kita harus membuat sebuah kontrak dan kita harus sepakat tentang aturannya" ucap Doyoung sembari menuliskan sesuatu diatas kertas

Setelah puas menenggak cola nya, jaehyun pun menaruh minuman tersebut dan menjawab "harus ada aturan? Ayolah.. kau tidak tahu caranya bersenang-senang!"

Doyoung mendecih sebal "tentu saja! Penting untuk mengetahui dimana posisimu pada situasi tertentu!"

"Oke, misalnya?" Tanya Jaehyun

"Misalnya, um... aku tidak mau kau menciumku lagi!" Jawab Doyoung sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain asalkan tidak mengarah ke wajah Jaehyun.

Jaehyun membolakan matanya "apa kau gila? Kalau seperti itu, siapa yang akan percaya kalau kita pacaran jika aku saja tidak boleh menciummu!?"

"Hm.. mungkin kita bisa ikuti seperti gaya berpacaran James Dean.. tapi.. aku belum pernah pacaran"

Jaehyun menggelengkan kepalanya "kau mencontoh gaya berpacaran tahun 80-an. Apakah itu penting?"

"Tentu saja itu penting! Aku tidak mau segala yang 'pertama' kali bagiku itu adalah 'palsu'. Jika aku berciuman, aku mau itu adalah sebuah ciuman sungguhan"

"Oke, tapi kau menciumku duluan" skakmat.

Doyoung hanya terpaku, kebingungan untuk membalas pertanyaan atau mungkin pernyataan dari Jaehyun.

"Yang itu.. tidak bisa di negosiasikan" jawab Doyoung pelan

Jaehyun memutar bola matanya malas dan beranjak dari kursinya "ugh, baiklah"

"Kita harus pikirkan cara lain supaya orang tidak curiga. Jika aku tidak boleh menyentuhmu" tambahnya

"Oke, kau benar juga. Ah! Bagaimana kalau begini.. kau boleh menaruh tanganmu di saku belakang celanaku?"

"Saku celana? Apa maksudnya?" Jaehyun mengernyit bingung

"Um.. kau tahu sixteen candles ? Itu permulaan. Itu bisa dikatakan sesuatu yang orang pacaran lakukan kan?"

✅ To All The Boys I've Loved Before (Jaedo ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang