🍃27🍃

1.3K 190 6
                                    

"Jadi, Krystal sudah berangkat ya?"

"Ya, minggu ini"

Doyoung sedang berada di ruang tengah rumahnya pagi ini, bersama Johnny sambil berbincang-bincang. Masih dalam keadaan canggung akibat masalah beberapa hari lalu

"Hei, terimakasih sudah datang" kata Doyoung

"Ya, tentu"

"Rasanya aku berhutang penjelasan padamu"

Kemudian, Johnny mengangguk sebagai respon dan mulai menyimak penjelasan dari Doyoung

"Jadi, ini sama hal nya dengan mengemudi, oke? Aku dapat membayangkan diriku bisa mengemudi dengan baik dan aku akan baik-baik saja. Lalu ketika aku sudah berada di belakang kemudi, aku membeku dan kemudian tidak tahu harus berbuat apa"

Johnny terlihat berpikir "oke, aku tidak mengerti"

Doyoung terkekeh "baiklah, biar aku ulangi lagi"

Kali ini sambil menghembuskan napasnya sejenak "kau.. adalah laki-laki pertama yang aku suka. Yang lainnya, surat-surat cinta itu ada karena fantasiku saja. Tapi surat tentangmu... adalah dari apa yang aku tahu tentang dirimu. Aku tidak tahu perasaanku padamu, sampai akhirnya kau berkencan dengan Krystal. Kemudian, seiring berjalannya waktu perasaan itu sudah hilang dan aku rindu kau sebagai sahabatku, dan itu bukanlah perasaan cinta"

"Kenapa tidak kau bilang saja padaku? Kurasa aku akan mengerti"

Doyoung menggelengkan kepalanya "aku tidak bisa. Tidak sampai aku bertemu dengan Jaehyun"

Johnny terdiam sebentar "ya, Jaehyun"

"Rasanya nyata dengan cara yang berbeda. Aku benar-benar minta maaf"

"Tidak perlu minta maaf, aku pikir aku bisa mengerti kondisimu. Situasi ini mirip dengan bagaimana aku dan Krystal dulu. Kau tahu.. selain perihal pacar palsu dan lainnya" Johnny terkekeh sedangkan Doyoung mengerucutkan bibirnya sebal

"Hm, apa kau berhenti menyukai Krystal setelah kalian putus?"

"Pada awalnya tidak. Tapi di satu waktu, ada yang berubah. Semakin dia pergi, semakin aku mengerti alasan dia untuk mengakhiri ini"

Doyoung hanya mengangguk

"Apa kau juga merasa begitu pada Jaehyun?" Tanya Johnny

"Aku tahu kau tidak menyukainya" kata Doyoung sambil menaikan sebelah alisnya mengejek

Johnny terkekeh "tapi aku suka melihat dia membelamu hari ini. Seharusnya dia melakukan itu dari awal. Tapi ya, bagaimanapun dia adalah atlet, mereka lambat berpikir"

"Hei kau sombong sekali!" Tawa Doyoung meledak seketika

"Ya, hahaha. Hei, jika kau merindukannya kenapa tidak bilang saja?"

"Aku tidak bisa"

Johnny mengernyitkan alisnya "kenapa memangnya?"

"Karena hubungan ini hanya pura-pura. Aku tidak kehilangan siapapun. Tapi, kalaupun itu sungguhan dan ternyata dia tidak menyukaiku.."

"Setidaknya kau akan tahu nanti. Dengar Kim Doyoung, kau harus beritahukan perasaanmu saat kau merasakannya. Kau tidak bisa duduk dikamar dan hanya menulis surat cinta yang bahkan tak pernah kau kirim" kata Johnny

Tanpa tahu, sejak tadi Renjun ikut menguping pembicaraan keduanya dari atas tangga. Setelah mendengar perkataan Johnny yang terakhir, ia pun seperti teringat sesuatu dan segera beranjak ke kamar Doyoung

"Jaehyun tidak akan muncul di hidupmu jika saja surat itu tidak dikirim" lanjutnya

"Ya, kau ada benarnya. Entahlah, aku hanya lelah menulis surat cinta. Akan bagus kalau aku yang mendapat surat cinta" ucap Doyoung sambil melihat ke langit-langit ruang dan menghela napas pelan sambil menampilkan senyum getir

Renjun sudah berada di belakang kedua orang itu sambil memegang sebuah kotak berwarna hijau tosca milik Doyoung

"Eum, Doyoung aku punya sesuatu untukmu. Jangan bunuh aku ya.." kata Renjun takut-takut sambil memberikan kotaknya pada Doyoung

Doyoung memandang Renjun heran sambil membuka kotak itu

"Kau selalu membuangnya, dan kupikir itu adalah hal yang seharusnya kau simpan"

Doyoung hanya menatap kotak yang telah ia buka, ya..

Kotak berisikan kumpulan kertas yang selalu diberikan Jaehyun padanya waktu itu, kertas yang berisikan tulisan-tulisan sederhana memang namun penuh perhatian


"Kau menyimpan semua ini?" Tanya Doyoung

Renjun tersenyum dan mengangguk

Diambil dan dibukanya kertas itu oleh Doyoung, dibacanya isi kertas itu dengan keras satu per satu

"Kim Doyoung.. semua orang sangat terkesan dengan presentasimu di kelas, khususnya aku. Aku senang memiliki pacar palsu yang cerdas :)" bibir mungilnya tak kuasa menahan senyum

Kemudian ia mengambil kertas lainnya dan membacanya lagi

"Aku senang kita bisa membicarakan hal penting satu sama lain"

"Kau sangat cantik hari ini"

Doyoung mengulum senyum terbaiknya, air mata bahagia sudah terbendung di pelupuk mata, hampir saja ia menangis kalau dia tidak mampu menahannya

Terdengar lebay memang.. tapi hey, ini pertama kalinya Doyoung mendapat surat seperti itu! Jadi tidak apa kan?

Johnny yang melihatnya pun tersenyum

"Masih berpikir kalau kau tidak pernah mendapat surat cinta?"










TBC

✅ To All The Boys I've Loved Before (Jaedo ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang