🍃19🍃

992 176 6
                                    


"Dengar Jae, ku pikir kita berdua tidak pernah membayangkan akan sejauh ini,oke? Tapi.. aku dan Johnny sudah berteman lagi, dan Yeri sudah cemburu.."
"Kurasa kita harus mengakhiri ini" lanjutnya

.
.
.
.
.

Jaehyun tertawa sarkastik mendengar perkataan Doyoung

"Hah, aku tak percaya kau akan minta putus denganku bahkan sebelum ski-trip dimulai. Itu ada dalam perjanjian!"

Doyoung melipat kedua tangannya di depan dada "ya, hanya jika kita masih bersama"

"Kita masih bersama!" Potong Jaehyun cepat

"Kau hanya ingin menghindar karena kau takut!" Lanjutnya

Doyoung mengangkat sebelah alisnya
"Kenapa aku harus takut?"

Jaehyun menggedikan bahunya
"Kau yang tahu Doy"

'Bagaimana cara memberitahu pacar bohonganmu, kalau kau tidak mau ikut ski-trip karena kau mulai punya perasaan padanya? Kau tidak bisa..
Kau tidak bisa berbuat apa-apa' batin Doyoung

Dengan tarikan napas dalam, Doyoung akhirnya menjawab pertanyaan Jaehyun

"Aku akan pergi, kalau Ten juga pergi"

.
.
.
.
.

"Aku tidak melarang paman menyiapkan makanan untuk keluargamu. Aku hanya berpikir kalau.. aneh bahwa seorang pria ingin menjadi ginekolog. Seperti, saat kau masih kuliah kau berpikir 'aku sangat senang melihat vagina setiap hari'"

Ucapan random Ten kali ini ia layangkan kepada dr. Kim yang sedang berada di dapur menyesap kopi yang baru saja dibuatnya.

Entahlah, bagaimana asal mula otak Ten terbuat hanya tuhan yang tahu

Dr. Kim yang kaget dengan pertanyaan yang diajukan Ten pun menghentikan acara minum kopinya, memandang Ten dengan wajah terpaku

Tidak, dia tidak marah pada Ten, mengingat kelakuan teman anaknya yang sedari kecil memang seperti ini, jadi.. ia hanya harus tidak mempedulikan hal tersebut

"Aku harus pergi sekarang Ten"
Dr. Kim tersenyum renyah sambil meninggalkan Ten dalam keadaan bertanya-tanya 'apa pertanyaanku salah?'

.

Pintu rumah terbuka, menampakkan gadis berwajah kelinci dengan gummy smile andalannya

"Hai semua, aku pulang!"

"Hai sayang" jawab sang Ayah

"Hai Ayah!" Doyoung melayangkan high-five pada sang Ayah sambil berlalu ke tempat Ten sahabatnya berada

"Jadi, ada apa? Kenapa pacarmu memaksaku untuk ikut ke ski-trip?" Tanya Ten

"Kau tahu kan, aku tidak suka ikut acara sekolah?" Lanjutnya sembari menubrukan punggungnya ke sofa yang berada di ruang tengah

Doyoung yang baru saja membuka jaket denimnya pun ikut mendudukan diri di samping Ten

"Yah... aku bilang padanya, aku hanya akan ikut kalau kau ikut"

✅ To All The Boys I've Loved Before (Jaedo ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang