Hari minggu adalah hari yang paling disukai semua murid di Indonesia bahkan dunia. Hari dimana kamu bisa bermalas-malasan di rumah setelah 6 hari berkutat dengan tugas Sekolah, PR bahkan guru killer yang mendengar namanya saja sudah membuat ketakutan. Tapi bagi Keyla hari minggu kali ini tak seindah minggu kemarin. Hari ini dia harus bangun lebih cepat, karena Mamahnya akan memberi tahukan syarat agar Keyla di belikan tiket Konser Wanna One yang sangat di inginkannya.
Alarm yang semalam Keyla set pukul 05.00 sudah berbunyi 30 menit yang lalu, tetapi Keyla masih betah berbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya hingga menyisakan kepalanya saja. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, hingga Mamahnya tiba-tiba memasuki kamar nya dan menarik selimut yang digunakan Keyla.
"Keyla bangun!!"
"Bentar Mah 5 menit lagi." Keyla menarik kembali selimut yang ditarik Mamahnya, hingga menutupi kembali tubuh nya.
"Jadi ngga mau nih, dibeliin tiket konser WannaOne?." Ancaman Thalia berhasil membuat anaknya bangun secepat kilat dari tidurnya dengan posisi duduk.
"Ini Keyla Udah bangun.""Ya udah, kamu mandi dan siap-siap. Mamah tunggu di bawah."
"Emangnya mau kemana Mah? Sampe harus siap-siap segala."
"Kamu mau tahu kan syarat biar kamu dibeliin tiket konser WannaOne. Maka nya mandi dan siap-siap. Kita pergi setengah jam lagi." Keyla hanya diam tidak melakukan pergerakan apapun, dengan mata yang setengah terpejam dan sesekali dirinya terlihat menguap menandakan kantuk masih menyergapnya.
"Eh malah diem. Mamah itung sampai tiga, kalo kamu ngga mandi-mandi juga. Tiket konser WannaOne hangus."
Ancaman Thalia untuk kedua kalinya ini berhasil membuat Keyla turun dari tempat tidurnya dan berlari sekuat tenaga menuju kamar mandi.
Thalia tersenyum puas melihat ancamannya berhasil membuat anaknya melakukan yang dia perintahkan.
🍁🍁🍁
Keyla menatap pantulan bayangan tubuhnya di cermin. Ia menggunakan celana jeans biru panjang dan sweater kebesaran berwarna kuning. Dandanan nya pun sangat natural, Ia hanya menggunakan bedak tipis dan Liptint agar bibir nya tak terlihat pucat, sedangkan rambutnya sengaja ia biarkan tergerai.
Dirinya sudah siap untuk pergi bersama Mamahnya, walaupun dirinya tidak tahu akan diajak kemana oleh Mamahnya itu.Keyla keluar dari kamarnya dengan bersemangat. Akhirnya hari ini dia akan mengetahui syarat agar bisa mendapatkan tiket konser Wanna One gratis dari Mamahnya, setelah semalam dirinya dibuat tidak bisa tidur sampai jam satu malam. Ini adalah moment langka yang harus di manfaat kan sebaik mungkin. Jadi Keyla bertekad apa pun syarat yang diberikan Mamahnya, walaupun itu sulit sekalipun, Ia akan menyanggupinya.
"Keyla, udah siap belum?, Sebentar lagi Kita mau berangkat. " Teriakan Mamahnya membuat Keyla mempercepat langkahnya.
"Iya Mah ini Keyla udah siap."
"Ayo masuk mobil." Keyla pun masuk kedalam mobil, dan mendudukan tubuhnya di kursi tengah.
"Loh kok Papah ikut?." Tanya Keyla saat melihat Papah nya duduk di balik kursi pengemudi.
"Ya Papah kamu harus ikut dong, nanti yang mengendarai mobil siapa? Kamu ngga inget Pak Ridwan lagi cuti sehari. Besok baru kerja." Sambung Mamahnya, yang baru saja masuk kedalam mobil dan duduk di kursi depan, disamping Papahnya.
"Ya udah, pasang sabuk pengaman kalian. Kita berangkat." Ujar Hussain, Papah Keyla. Ia mulai men starter mobilnya dan mengendarai nya keluar dari perkarangan rumah.
Sudah sekitar sepuluh menit sejak mobil yang dikendarai Papahnya meninggalkan rumah. Tiba-tiba rasa bosan menyerang Keyla, ia merogoh tas selempang yang dibawanya untuk mengambil Handphone nya.
Keyla semakin gencar merogoh tas nya ketika dirinya tak menemukan Handphone didalamnya. "Kok ngga ada sih."Seketika Keyla teringat. setelah dia mandi, ia sempat men charge Handphonenya. Berarti Handphone nya kini berada dirumah.
"Pah kita balik ke rumah sebentar."
Hussain menatap anaknya dari kaca spion yang ada diatasnya. "Mau ngapain balik lagi?"
"Handphone aku ketinggalan."
"Ngga usah. Kita udah setengah perjalanan dan kamu minta balik kerumah cuma buat ngambil Handphone, yang ada kita bisa telat. Sekarang kamu duduk aja yang manis, atau Mamah ngga jadi kasih tahu syaratnya." Kecam Thalia.
Keyla mendesah kesal, ia menyandarkan tubuhnya dengan kasar pada kursi mobil. Jika sudah di ancam seperti itu oleh Mamahnya Keyla tak bisa berbuat apa-apa.
Kini Keyla menatap keluar jendela mobil. memandang pemandangan dari luar jendela mobil, Hanya itu yang bisa menghilangkan rasa bosannya sekarang. Keyla menyadari sesuatu, ia seperti mengenali rute jalan yang sekarang di lalui mobilnya. "Kayaknya aku tahu ini jalan kemana. Ini jalan ke Bandara Soekarno-Hatta kan?"
"Iya, kita memang mau ke Bandara." Jawab Thalia seraya menambahkan lipstik pada bibirnya.
Keyla mengernyitkan dahinya bingung."Kita mau apa ke Bandara?."
"Jemput seseorang.""Kita mau jemput siapa? Kak Arlan? Dia kan baru minggu lalu balik ke Amerika buat kuliah disana, masa sekarang udah pulang."
"Bukan jemput Kakak kamu."
"Terus jemput siapa?"
"Udah, jangan banyak tanya. Kamu duduk aja yang manis, nanti juga kamu bakalan tahu siapa yang kita jemput."
Keyla mendesah kesal, sudah dua kali dirinya diperlakukan sama oleh Mamahnya. Keyla menatap kembali keluar jendela dengan perasaan kesal.
'Untung Nyokap gue.' Batin Keyla.🍁🍁🍁
Hai ini Author, ini chapter pertama setelah kemarin pengenalan Karakter.
Okeh jangan lupa Vote dan Komen, karena VoMent dari kalian bisa membuat Author semangat Update 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano
JugendliteraturMikeyla Stevanya Hussain. orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan Keyla, Seorang Cewek penggila hal-hal yang berhubungan dengan Negara Korea, terlebih K-pop nya. Hidup Keyla seketika berubah, ketika seorang Devano Arthaya Kiehl masuk kedalam...