🍁Devano#4🍁

1K 35 0
                                    

Keyla menopang dagunya bosan. Sudah 3 jam lamanya dia duduk seraya mendengar penjelasan Pak Sofyan yang tengah mengajar Bahasa Inggris, mata pelajaran yang paling dibencinya.

"Oh tuhan... Kapan ini berakhir." Ujar Keyla lirih seraya sesekali memeriksa jam tangannya.

Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi, seakan mengabulkan ucapan Keyla. Dengan semangat Keyla memasukkan buku-buku dan peralatan tulis lainnya kedalam tas.
'Terima kasih tuhan, terima kasih.' Batin Keyla senang.

"Ya sudah, pelajaran hari ini sampai disini. Jangan lupa dipelajari lagi dirumah." Ujar Pak Sofyan seraya merapihkan buku-buku nya.

"Iya Pak." Seru semua Murid kompak. Lalu kemudian Pak Sofyan melangkah keluar dari ruang Kelas XII IPS tiga.

"Keyla gue ada berita baru loh." Ujar Sheila seraya mendekatkan kursi nya agar lebih dekat dengan bangku Keyla.

Keyla mendengus kesal, Kesenanganya seketika menghilang. Jika sudah seperti ini, Sheila pasti akan mengosip dan mau tak mau Keyla harus mendengarkan gosipan sahabatnya itu.

"Lo tau ngga apa yang lagi trending topik di sekolah kita?" Tanya Sheila.

"Wanna One mau konser di Indo?" Tebak Keyla asal.

"Bukan itu."

"Terus?"

"Ada murid baru di sekolah kita. Dia itu murid pertukaran pelajar." Jelas Sheila.

"Oh."

Sheila mendengus, mendengar jawaban singkat Keyla. "Kok cuma jawab oh sih? Asal lo tau ya Key, Murid baru itu ganteng banget. Mana dia itu putih dan tinggi lagi." Sheila tersenyum lebar membayangkan wajah orang yang dia bicarakan.

Keyla memutar bola matanya malas, Kemudian melirik Reina yang tengah sibuk memainkan Handphonenya yang baru ia keluarkan dari tas.

"Lo ngga ikut-ikutan Sheila, Rein?" Tanya Keyla.

"Ngga ah, paling juga si Sheila bullshit.  Kaya dulu, Sheila udah heboh banget ada murid baru katanya ganteng banget. Eh pas dilihat ngga sesuai harapan." Jawab Reina hingga mendapat satu jitakan dari Sheila.

"Kali ini beneran, Murid itu ganteng banget. Sumpah gue ngga bohong." Sheila mengangkat dua jari nya, tanda bahwa ia berani bersumpah dengan ucapannya.

"Okeh, kalo lo berani kita taruhan. Kalo ternyata murid baru itu ganteng, gue teraktir lo makan di kantin selama seminggu full dan kalo ternyata murid baru itu biasa aja, lo harus beliin paket internet an gue selama seminggu. Bagaimana?" Tantang Reina.

Sheila mengangguk setuju. "Okeh, deal."
Ujar Sheila sangat yakin bahwa dia akan menang dalam taruhan ini.

"Key, lo mau ikut taruhan ngga?"
Tanya Reina dan dibalas gelengan oleh Keyla.
"Males. Kalian aja."

"Udah ah gue laper, mau ke kantin ngga? Katanya cilok Mbak Yaya lagi turun harga loh." Keyla bangkit dari duduk nya.Diikuti Sheila dan Reina yang juga bangkit dari duduk mereka, lalu menyusul Keyla yang sudah melangkah lebih dahulu meninggalkan kelas.

Dari arah berlawanan, nampak Devano melangkah menghampiri Keyla yang baru saja keluar dari kelas nya bersama Sheila dan Reina.

"Devano, mau apa lo kesini?"Tanya Keyla ketika Devano sudah berada tepat di hadapannya.

"Ayo anter gue ke Perpus." Devano tersenyum simpul. Membuat Sheila dan Reina mematung mengagumi ketampanan Devano.

"Ganteng banget ya Sheil. Kayaknya gue baru lihat deh." Ujar Reina dengan tatapanya yang tak lepas dari wajah Devano.

DevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang