🍁Devano#2🍁

1.1K 41 0
                                    

Devano kini duduk di kursi tunggu  bandara Soekarno-Hatta, seraya mendengarkan lagu dari Band Coldplay berjudul Paradise dari Headphone nya.

Entah mengapa dirinya yang begitu lelah setelah melakukan perjalanan dari California menuju Jakarta selama 17 jam lamanya, ketika mendengar lagu-lagu dari Coldplay lelahnya langsung menghilang bagai dihempas angin. Bagaikan ada sebuah magic di dalam setiap lagu band favoritnya itu.

Devano menatap jam tangan nya, sudah tiga puluh menit dirinya menunggu orang yang akan menjemputnya. Tetapi Ia belum melihat satu orang pun yang memanggil namanya ataupun mencari dirinya. Devano bangkit dari duduknya, kemudian melangkah menuju mesin yang berisikan minuman soda didalamnya. Ia memasukan sejumlah uang kedalam mesin tersebut dan tak lama kemudian sebuah minuman kaleng soda keluar dari mesin.

Dengan cepat ia membuka penutup kaleng soda dan meminumnya setengah. Devano pun melangkah kembali menuju kursi yang tadi dia duduki. belum sempat dirinya sampai, Devano tanpa sengaja menabrak seorang gadis, hingga membuat sweater kuning milik gadis itu terkena tumpahan minuman soda miliknya.

"Ma.. maaf, ngga sengaja." Devano berusaha membersihkan Sweater milik gadis itu dengan tangannya.

Sedangkan Gadis itu memandangi  sweaternya yang terkena tumpahan soda, seakan tak percaya dengan kejadian yang baru saja dia alami.

"Makanya kalo jalan pakai mata dong! lihat sweater gue kena minuman lo."

"Maaf tadi gue ngga sengaja."

"Maaf-maaf, apa guna nya polisi kalo masalah bisa diselesain dengan kata maaf doang. Pokoknya lo harus ganti rugi."

"Kok lo jadi nyolot. Gue kan tadi udah minta maaf, lagi pula gue ngga sengaja kok."

Tiba-tiba gadis itu memegangi perut nya, seraya meringis kesakitan. "Haduh kenapa pake mules segala." Gumam Gadis itu.

Wajah Devano berubah menjadi panik ketika gadis bersweater kuning itu memegangi perutnya. "Lo ngga apa-apa?"

"Pokoknya kita masih ada urusan." Gadis bersweater kuning itu malah berlari meninggalkan Devano yang tengah memandangi nya bingung.

Devano mendesah kesal. "Baru beberapa menit di Indonesia. Udah aja kena masalah ketemu sama cewek aneh."

'DEVANO'. Devano langsung menoleh ketika ada suara yang memanggil namanya dari kejauhan. Dirinya langsung mendekati dua orang yang tengah berdiri seraya memegangi Ipad dengan tulisan 'DEVANO' di layarnya. Nampak dua orang itu sedang mencari-cari keberadaanya di antara banyaknya orang yang baru saja keluar dari terminal bandara.

"Ini Tante Thalia dan Om Hussain?" Ucap Devano sedikit canggung ketika Dua orang didepannya menatap nya dari atas ke bawah.

"Kamu Devano?"

"Iya, aku Devano." Dua orang itu nampak bernafas lega mendengar ucapan Devano.

"Kamu udah lama disini? Maaf tadi mobil Om terjebak macet, Jadi telat jemput kamu." Ujar Hussain, seraya memasukan Ipad nya ke dalam tas.

"Ngga apa-apa kok Om."

"Ya udah sekarang kita pulang."

"Eh sebentar dulu. Keyla, anak kita masih di toilet. Masa kita tinggalin." Sanggah Thalia.

Sanggahan dari Istrinya, membuat Hussain menepuk dahi nya seraya tertawa geli. "Iya lupa, maklum udah tua."

Tiba-tiba Handphone milik Devano bergetar, dengan cepat Devano merogoh kantong nya dan melihat di layar Handphone nya ada panggilan masuk dari kontak bernama 'My Mom'. Ia ternyata lupa menelfon Mami nya setelah sampai di Indonesia, hingga Mami nya sendiri yang menelfon nya.

"Tante, Om. Aku izin mau ngangkat telefon dulu ya." Setelah mendapatkan persetujuan dari Om dan Tante nya. Ia pun sedikit menjauh dari mereka, Untuk mengangkat telefon dari Mami nya.

Disaat bersamaan Keyla datang dari arah Toilet bandara dengan wajah sedikit muram.

"Key, kenapa baju kamu kotor? Perasaan sebelum kamu ke Toilet, baju kamu masih bersih." Tanya Thalia ketika melihat Sweater yang digunakan anaknya nampak kotor, seperti ketumpahan sesuatu.

"Iya nih Mah. tadi kan aku lagi buru-buru mau ke kamar mandi, tiba-tiba ada cowok nabrak dan Minumannya tumpah ke sweater aku." Jelas Keyla tentang kejadian yang dialaminya.

"Ya udah ngga apa-apa. Gampang, tinggal di cuci kok."

"Maaf Om, Tante. Aku lama." Devano kembali mendekat ke Om dan Tante nya, setelah selesai berbicara dengan Mami nya lewat telefon.

"Oh ya Keyla. ini Devano, anak sahabat Mamah. Dia jauh-jauh dari California untuk pertukaran pelajar, dan Devano nanti akan satu sekolah dengan Kamu. dia juga akan tinggal di rumah kita "

Keyla mengernyitkan dahinya saat melihat wajah Devano. Ia amat sangat mengenal wajah Cowok itu. "Lo kan Cowo yang numpahin minuman nya ke sweater gue!."

"Jadi kalian udah pernah ketemu sebelum nya?" tanya Thalia, bingung dengan ucapan yang baru saja di ucapkan anaknya.

"Iya. Cowo ini yang nabrak dan bikin kotor sweater aku."

"Ngga tante, aku ngga sengaja kok nabrak dia. Lagi pula aku udah minta maaf kok." Bela Devano tak mau kalah.

"Ya udah, kalian ini lucu banget deh. Baru ketemu udah berantem. Keyla, udah maafin aja Devano. Baju kamu kan masih bisa di cuci." Thalia berusaha mendamai kan kedua bocah abg didepannya.

"Ya udah Devano kamu minta maaf lagi, biar hati Keyla seneng." Kini Hussain ikut bicara, setelah dari tadi mendengarkan saja.

Dengan sepenuh hati Devano memberani kan dirinya untuk mengulur tangan nya kepada Keyla. "I am Sorry, tadi udah nabrak dan udah bikin kotor sweater lo."
Keyla hanya melirik tanpa memperdulikan uluran tangan Devano.

"Keyla, jangan begitu. Ingat ngga soal syarat biar kamu dibeliin tiket konser Wanna One? Devano ini adalah syarat nya."

Wajah Devano dan Keyla berubah seketika menjadi bingung. "Maksudnya apa Mah?" Tanya Keyla meminta penjelasan lebih.

"Iya, jika kamu mau dibeliin tiket Konser Wanna One sama Mamah. Syaratnya Kamu harus jadi pengawal nya Devano selama dia di Indonesia. Mulai di rumah, sekolahan ataupun di mana Devano berada kamu harus ikut sama dia. Itu karena Devano ini baru di Indonesia setelah 12 tahun yang lalu dia berangkat ke California. Jadi dia masih susah beradaptasi dengan Jakarta."

"Apa! Jadi ini syaratnya?" Seru Keyla sedikit tak terima.

🍁🍁🍁

DevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang