🍁Devano#7🍁

199 10 0
                                    

Kelas XII IPA Satu kini ramai, penuh dengan suara para murid yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Pasalnya pak Heru yang seharusnya mengajar jam pelajaran terakhir, berhalangan hadir dikarenakan sakit, membuat kelas XII IPA Satu free class sampai waktu pulang.

Diantara murid ada yang sibuk mengosip, ada yang sedang bermain game, ada yang tidak menyia-yiakan jam kosong dengan tidur di bangku belakang dan tak sedikit juga ada yang tengah belajar. Seperti hal nya yang Devano lakukan sekarang, ia terlihat tengah membolak-balikan lembar buku, mencoba membaca ulang buku pelajaran yang kurang ia pahami. Namun kegiatanya terganggu oleh pikirannya sendiri yang sedari tadi memikirkan kondisi Keyla yang masih berada di UKS.

"Hai Devano, lagi ngapain?"

Devano langsung mendongakan kepalanya ketika sosok Priscilla berdiri seraya tersenyum manis di depannya.

"Lagi baca buku" jawab Devano singkat lalu lanjut membaca bukunya.

Priscilla menarik satu bangku kosong didekatnya lalu duduk di samping Devano. "Kalo boleh tahu baca buku apa?"

"Buku fisika" Priscilla meng-oh kecil mendengar jawaban singkat Devano.

"Wah, gue juga suka pelajaran fisika. Kapan-kapan kita belajar bareng ya" ujar Priscilla antusias, padahal didalam hati, dirinya begitu membenci pelajaran bernama fisika.

Devano hanya mengangguk pelan merespon ucapan Priscilla, mata nya pun tak lepas dari buku pelajaran di tanganya. Membuat Priscilla gemas dengan tingkah Devano yang kelewatan cool. Padahal kemarin laki-laki itu bersikap ramah padanya.

Merasa suasana terlalu awkward, Priscilla berfikir sejenak, mencoba mencari topik pembicaraan.
"Hmm, Devano gue boleh tanya sesuatu ngga?"

Devano mengernyit lalu menatap Priscilla. "Tanya apa?"

"Lo ada line ngga? Kalo ada, gue boleh ngga minta id line lo ?" tanya Priscilla seraya mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gue minta buat hubungi lo, siapa tahu suatu saat kita belajar bareng jadi ngga bingung kontek-kontekannya" tambah Priscilla takut Devano berfikiran yang tidak-tidak.

Namun di luar dugaan, Devano mengeluarkan Handphone dari tas nya lalu menyodorkanya pada Priscilla.
"Tinggal di scan bar code nya. Nanti gue add" Ujar Devano.

Priscilla tersenyum senang, segera ia meng-scan bar code id line Devano dengan Handphone lalu meng-add nya.
"Terima kasih Devano"

"Oh ya, nanti pulang sekolah kalo ada waktu senggang, lo mau ngga ke--"

"Devano!" belum selesai Priscilla menuntaskan ucapannya, tiba-tiba Alif ketua di kelas mereka datang memanggil Devano.

"Ada apa?" tanya Devano.

"Lo di tunggu Pak Agus di ruang BP" jawab Alif. Lalu Devano menutup buku pelajaran yang sedari tadi ia baca kemudian bangkit dari duduknya.

"Maaf Priscilla, kayak gue harus ketemu Pak Agus dulu"

Priscilla mengangguk, "iya, ngga apa-apa Dev"

Devano melangkahkan kaki nya keluar dari kelas, sedangkan Priscilla masih menatap Devano yang mulai hilang dari pandangan.
"Kenapa Devano di panggil Pak Agus?" tanya Priscilla pada dirinya sendiri. Sedetik kemudian ia mengedikkan bahu nya. "persetan dengan Pak Agus, yang penting gue udah dapet id line Devano"

Jarak Ruang BP dengan kelas Devano cukup dekat, jadi tak butuh waktu lama untuk Devano sampai tujuan. Terbukti dirinya kini telah sampai di depan pintu ruang BP, ia kemudian mengetuk pintu hingga beberapa kali ketukan.

"Masuk!" sahut seseorang dari balik pintu.

Mendengar itu, Devano segera membuka pintu lalu masuk kedalam. Di ruang BP, terlihat Pak Agus yang sedang duduk di kursi sembari sibuk dengan laptopnya, entah apa yang Pak Agus kerjakan.

DevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang