🍁Devano#5🍁

1.5K 44 13
                                    

"Jadi Devano, murid pertukaran pelajar itu tinggal di rumah lo Key?" Tanya Sheila dengan raut muka tak percaya.

Keyla menganggukan kepalanya atas pertanyaan Sheila. "Iya."

"Beruntung banget lo Key, Gue iri deh." Ujar Reina seraya melahap kentang goreng didepannya.

"Beruntung apa nya."

Sheila mengernyitkan dahi nya. "Emangnya kenapa Key? Kan emang lo beruntung bisa serumah sama cowok seganteng Devano."

Keyla tersenyum kecut. "Gue malah di suruh Nyokap gue buat jadi pengawalnya Devano selama dua bulan. Kalo dia kemana-kemana gue harus ikut dia, dan harus bantu dia selama di Jakarta. Dikira gue baby sitter nya dia apa." Ujar Keyla kemudian meminum Jus Alpukat yang sedari tadi hanya ia aduk-aduk.

"Tapi kalo bukan karena Nyokap gue janji beliin tiket Konser Wanna One, gue ngga bakal mau jadi pengawalnya Devano. " Tambah Keyla, membuat kedua sahabatnya terkejut. Mulai dari Sheila yang tersendak Jus Apel dan Reina yang hampir menyemburkan kentang goreng yang ia makan.

"Lo mau di beliin tiket Konser Wanna One sama Nyokap lo? Enak banget jadi lo Key, gue mau beli tiket konser harus mati-matian nabung dulu." Ujar Sheila dengan sedikit terbatuk-batuk akibat tersendak.

"Kalo gue jadi lo, gue bakal seneng banget. Udah dapet tiket gratis, bisa terus bareng sama Devano yang ganteng lagi." Ujar Reina seraya senyum-senyum tidak jelas.

Keyla memutar bola matanya malas. "Ganteng dari mana nya coba? Kalian belum tau kelakuan Devano sih. Dia itu nyebelin banget. Kalian tahu ngga, pertama ketemu, dia udah bikin masalah sama gue."

"Nyebelin apa nyebelin? Awas nanti sebel nya jadi cinta loh." Ujar Sheila menggoda Keyla.

"Dih ngga akan."

"Rein, mau taruhan lagi ngga?. Gue yakin Keyla nanti bakal suka sama Devano. kalo ngga terjadi, gue traktir lo makan di Kafe ini selama sebulan dan kalo beneran terjadi lo yang traktir gue di Kafe ini selama sebulan." Tantang Sheila.

"Ngga lah, gue aja masih ada hutang traktir ke lo." Balas Reina.

"Payah lo." Remeh Sheila. Hingga ia mendapatkan satu cubitan dari Reina di lengannya.

"Aduh sakit bego." Ringis Sheila seraya mengusap-usap lenganya yang dicubit.

Keyla mendesah pelan. Moodnya seketika hancur, mendengarkan candaan dari kedua sahabatnya.
"Rein, ada Drakor terbaru ngga?." Ujar Keyla berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

Reina nampak mengingat-ingat.
"Ada, judulnya My ID is Gangnam Beauty yang main Eunwoo oppa loh, gue udah download semua episode nya. Eh, Tapi Laptop gue ada di rumah."

"Ya udah, abis dari sini kita ke rumah Reina buat nonton Drakor. bagaimana?."

Sheila dan Reina tanpa ragu langsung menganggukan kepala mereka, menyetujui usulan Keyla.

🍁🍁🍁

Devano memijat pangkal hidungnya karena merasakan pusing pada kepalanya. Sudah dua buku tebal berisikan materi pelajaran ia baca, tetapi dari semua itu Devano masih merasa kurang paham dengan isinya. Devano merenggangkan tubuhnya yang kaku akibat terlalu lama duduk dan membaca buku, Ia lalu menatap jam dinding yang menunjukan pukul 9 malam.

Devano berjalan meninggalkan kamarnya dan melangkah menuju dapur untuk mengambil segelas air sekedar menghilangkan dahaganya.

Sesampainya di dapur, Devano samar-samar mendengar suara wanita yang terdengar tengah memarahi seseorang. Devano memberanikan dirinya melangkah mendekati sumber suara.

Suara itu mengarahkan Devano menuju ke kamar Keyla. Ia sedikit mengintip dari pintu kamar Keyla yang sedikit terbuka.
Didalam Kamar nampak Keyla yang tengah duduk seraya menundukan kepala dan didepannya ada Thalia yang tengah memarahi nya.

"Tadi Devano pulang sendirian. Abis dari mana aja kamu Key? Pasti abis keluyuran kan? Kemana aja kamu sampai jam 9 malam baru pulang!" Seru Thalia seraya melipat kedua tangan didepan dada.

"Aku ngga keluyuran Mah. Tadi aku abis dari rumah Reina."Jelas Keyla dengan suara yang lirih.

Thalia menghela nafas panjang. "Pasti abis nonton Drakor."

Keyla menelan ludahnya kasar. 'Bagaimana Mamah bisa tahu.' Batin Keyla.

"Key, kamu itu udah kelas dua belas, sebentar lagi kamu UN. Nilai bahasa inggris kamu itu jelek banget, Kalo begini terus kamu bisa ngga lulus."

"Jangan ngomong begitu dong Mah. Mamah malah doain aku yang ngga bener."

"Mamah bukan ngedoain kamu Key, Mamah cuma ngomong kenyataan. Kamu sering banget pulang malem, Mamah ngga suka kamu begini."

Keyla hanya diam dalam tundukanya. Ia sudah kalah telak, hingga tak dapat membalas ucapan Mamahnya lagi.

"Lama-lama Mamah larang kamu suka k-pop. Semua poster kpop di kamar kamu mau Mamah sobek-sobek dan kamu ngga boleh bergaul sama Reina dan Sheila. Kamu mau?" Ujar Thalia dengan emosi nya yang kini berada di puncak.
Keyla semakin menundukan kepalanya, bahu nya nampak bergetar hebat. kedua tangan Keyla menutupi wajah nya.

'Apa Keyla nangis?.' Devano bertanya-tanya dalam hati nya.
Sepersekian detik kemudian, Devano tersadar. Ia sudah terlalu lama menguping pembicaraan Keyla dan tante nya.

Pelan-pelan Devano melangkahkan kakinya, takut tante nya akan mendengar derap langkahnya dan ia ketahuan tengah menguping pembicaraan mereka. Sangat tidak etis jika hal itu sampai terjadi.

Devano bernafas lega, akhirnya ia berhasil meninggalkan kamar Keyla dan kembali kedalam kamarnya tanpa ketahuan.

Perlahan Devano berbaring diatas ranjangnya, memandang langit-langit kamarnya dengan tenang kemudian menutup mata nya, pikirannya kini tertuju pada peristiwa yang tadi ia lihat.
"Kasihan Keyla sampai nangis di marahin Tante Thalia."

Devano sontak membuka mata nya cepat. "Kenapa gue jadi mikirin Keyla." Ujar Devano lalu menepuk-nepuk pelan wajahnya berusaha menghamburkan isi pikiran.

"Toh, emang salahnya dia sendiri pulang malam, pantas lah kena marah. Dari pada gue mikirin si Queen Jutek itu, mending gue tidur." Devano menutup kembali kedua matanya. Tetapi usaha nya itu sia-sia, Matanya terbuka kembali ketika sekilas bayangan Keyla yang menangis memenuhi isi kepalanya.

Devano mengacak rambutnya frustasi, ia merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia memiliki rasa ketidak-tega-an yang besar. Apalagi ketika melihat wanita menangis, rasa nya ingin sekali Devano memberikan pelukan menenangkan.
"Ini tante Thalia yang marahin Keyla. kenapa gue yang ngga tega lihat Keyla nangis."

🍁🍁🍁

Bonus foto Devano

Bonus foto Devano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang