D

10.8K 523 31
                                    

^_^











Kutau dalam sebuah pernikahan pasti ada saja lika-liku yang akan dilalui, tapi apakah setiap
liku itu tak ada jalan lurusnya,? Tapi, kuharap semua kesulitan pasti akan ada kemudahan.
Termasuk pernikahan yang sedang kutiti bersamanya. Dan kuharap jembatan yang sedang kami jalani akan sampai pada ujung yang membahagiakan.





   Seorang pria bertubuh tegap dan gagah itu sedang mematut dirinya pada sebuah cermin
besar yang menempel pada pintu lemarinya. 06.50 ia masih memiliki waktu untuk sarapan, perjalanan menuju kantorpun tak memakan waktu begitu lama. Dirasa acara mematut diri selesai. Ia bergegas untuk turun menemui sang istri tercinta.

   “Selamat pagi sayang..”

   “Pagi..” senyum manis itu selalu merekah dikedua bibir tipisnya.

   Seungcheol sang suami mencoba mendekati istri tercintanya. Namun reality tak seindah ekspektasi. Harapannya ia turun dari kamarnya dan menuju ruang makan untuk mendapat perhatian dan ‘ucapan selamat paginya’. Entah mengapa pagi ini, sang istri tak ingin didekatinya. Terhitung sejak bangun tidur pagi tadi. Meski secara ucapan ataupun tanggapan yang ia lontarkan tak terasa canggung. Namun, Seungcheol merasa sang istri menghindari skinship darinya.

   “Aku hanya meminta jatah pagi hariku.. kenapa menghindar?” raut wajah Sengcheol berubah bingung melihat raut wajah sang istri yang tiba-tiba muram.

   “Aku sedang tak menyukai wangi parfume mu itu, jadi menyingkirlah.” Titah istrinya.

   Total Seungcheol mencium ketiak dan juga seluruh badannya. Bagaimana bisa Jeonghan
istrinya tidak menyukai parfume yang ia beri sejak ia berpacaran 2 tahun lalu hingga sekarang. Pikirnya.

   “Say..”

   “Diam. Dan cepat sarapan Seungcheol, kau harus memberi contoh pada para karyawanmu.” Perintah Jeonghan. Yang ajaibnya Seungchol tak menolak dan langsung mengerjakannya.

   Mereka menikah belum lama ini, sekitar 5 bulan lalu. Kebersamaan mereka telah lama terjalin sejak 2 tahun lalu. Dan pernikahan mereka hanya sebuah pernikahan kecil yang tak banyak orang-orang ketahui. Karena mereka sadar diri jika pernikahan sesama jenis masihlah tabu di Korea.

   Untuk mendapat restu dari orangtua merekapun banyak lika-liku yang dilalui. Jeonghan
langsung mendapat restu, namun bukanlah orangtuanya. Akan tetapi pamannya yang berada jauh di amerika sanalah yang telah memberikan restu. Sejak kecil, Jeonghan memang tak memiliki orangtua. Dan sang pamanlah yang selama ini merawatnya.

   Sedangkan Seungcheol. Dalam keluarganyalah ujian terberat yang mereka rasakan. Diawal pendekatan merekapun seluruh gerak gerik dapat terbaca oleh seluruh keluarganya. Dan seseorang yang selama ini Seungcheol hormati tak pernah memberi restu pada keduanya.
Sampai mereka melangsungkan pernikahan. Sang ibu enggan untuk datang.

  
;


   “Sayang aku berangkat dulu.. oh, sepertinya aku akan pulang malam. Jadi, kuharap kau tak menunggu dan tidur disofa seperti biasa. Hmm?” Seungcheol mengecup kening istrinya sayang.

   Jeonghan tersenyum dan memberi kecupan pada bilah bibir tebal suaminya. Sepeninggal
Seungcheol, Jeonghan berlari menuju wastafel dapur untuk kembali memuntahkan sarapannya. Wajahnyapun terlihat pucat pasi kala seluruh makanannya ia keluarkan. Terhitung sejak tiga hari yang lalu. Jeonghan mengalaminya.

   Jika dikira ia tak ingin memeriksakan kondisinya, ia sangat ingin. Tapi apalah daya, berjalan dari kamarnya hingga pintu utama saja terasa lelah olehnya. Bagaimana ia bisa berjalan pada koridor rumah sakit yang begitu panjang,?

Don't Listen In Secret _ {JeongCheol}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang