T

3.5K 319 9
                                    

^_^



  

   “Ibu..”

   Wanita paruh baya sebagai ibu mertuanya kini sedang menatapnya dengan pandangan tajam dan berkacak pinggang angkuh. Kini ia tau mata tajam sang suami berasal dari sang ibu mertuanya. Sepintas bulu roma Jeonghan bergidik ngeri hanya karna ditatap begitu intens.

   “Aku akan membuatkan minum-“

   “Tak perlu.  Aku datang kesini hanya memperingatkanmu, kau pasti tau apa maksutku tanpa perlu penjabarannya. Jadi, sebelum semua aku hancurkan maka lakukanlah terlebih dahulu.” Desis Ibu Choi tepat ditelinga Jeonghan.

   Seketika itu mata Jeonghan membulat bukan karena terkejut, tapi lebih kepada ketakutan yang akan ia hadapi kedepan. Dilihatnya sang ibu mertua menyeringai mengerikan yang dilontarkan untuk Jeonghan. Dan ia tau apa yang akan terjadi jika sang ibu mertua telah bertindak terlebih dahulu. Beliau berlalu dengan jalannya yang angkuh, sengaja menabrak bahu Jeonghan agar terdorong olehnya.

   Jeonghan tau sangat tau apa yang dimaksut oleh ibu dari suaminya itu. Semua itu bermula sejak awal kemunvulannya dikeluarga Choi sebagai kekasih Seungcheol. Tepat 4 bulan resminya mereka berpacaran, Seungcheol mengenalkan ia pada seluruh anggota keluarganya termasuk kakek nenek Seungcheol.

   Dan saat itu pula ia mendengar pembicaraan antara ibu mertuanya dengan sang suami...



  

Flashback~

   “Ibu,!!” bentak seungcheol.

   “oh, jadi kau sekarang berani membentak ibumu Seugcheol-ya,?! Setelah apa yang ibu lakukan untukmu,? Apakah ini efek kau menikah dengan pria jadi-jadian itu, iya?!” amarah ibu Seungcheol membuncah.

   Sejak 1 jam yang lalu ia berdebat halus dengan sang anak namun tak memiliki titik terang hingga kini, semua itu tata krama telah hilang dari diri seungcheol dikarenakan ucapan sang ibu.

   “Aku mencintainya bu, sampai matipun aku akan tetap mencintainya. Tolong mengertilah”

   “hah, itu semua hanyalah cinta semu Seungcheol. Kau tau karena kau terlalu lama menyendiri dan juga terlalu tertekan dengan kakekmu itu maka kau tak pernah tau apa itu cinta yang sejala. Tapi tidak dengan mencintai yang sejenismu Seungcheol.” Ucap ibu dengan tegas.

   Seungcheol bungkam, ia bergeming dari tempatnya. Mulai ada secercah keraguan dalam hatinya. Apakah benar yang dikatakan ibunya bahwa cintanya pada Jeonghan hanyalah cinyta semu,? Tapi, bagaimna bisa dikatakan jika itu hanyalah kesemuan belaka,? Dirinya telah merasakan cinta itu selama 2 tahun lamanya sejak ia berpacaran dengan Jeonghan.

   “Beri aku kesempatan ibu.” Lirih Seungcheol.

   Melihat anaknya yang begitu menyedihkan dilanda kegelisahan, tapi sang ibu tetap pada pendiriannya. Ia egois, memang. Karena ini bukalah scenario yang ia harapkan sejak awal. Matanya melirik pada pintu ruangkerja Seungcheol  yang tak tertutup rapat. Dapat ia lihat jika seseorang tengah berdiri mendengarkan percakapnnya. Dan ia rasa itu adalah Jeonghan.

   “Baik ibu akan memberimu kesempatan sekali lagi, tapi jika itu tak juga terjadi maka. Mau tak mau kau harus melakukan sesuai perintah ibu, Seungcheol-ya.!” Tekan ibu. Matanya masih terus melirik pada ambang pintu, berharap sosok itu mendengarkan ucapannya.

   “Ak-aku tak janji ibu...”

   “Kau harus,!! Seungcheol,!” Sergah ibu dengan penuh tekanan.

Don't Listen In Secret _ {JeongCheol}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang