hujan menemani kesunyian hati,
seolah tahu untuk apa kan ku habiskan waktu dalam senyap ini.
Hanya suara katak yang sahut menyahut tak henti,
seolah sedang bergembira ataukah ikut berduka bersama laraku.
Memang benar,
bersama hujan yang turun terdapat ingatan akan kenangan yang seharusnya tak pernah menjadi bagian dalam kepingan hidup.
Tentu saja hanya kenangan buruknya yang ingin ku hilangkan.
Tapi tidak dengan semua kenangan manis itu.
Hidup memang selalu begitu.
Kadang harus mencampurkan pahit dan manis bersamaan agar dapat dinikmati,
seperti segelas kopi ini."..kapan lagi kita akan bertemu, meski hanya sekilas kau tersenyum. kapan lagi kita nyanyi bersama, tatapanmu membasuh luka, hoo ooo hoo.."
entah sudah keberapa kalinya nyanyian rindu om Ebiet ini ku putar.
Ini lagu andalanku.
Aku menyukainya,
bahkan di saat-saat galau dan patah hati seperti ini.
Seperti mengerti apa yang ku rasakan.Ini sudah hari ke seratus ku sejak kehilanganmu.
Tapi rasa sakitnya masih sama.
Masih mendatangkan sesak dan gundukan air di sudut mata.
Aku ingin menyerah saja,
membiarkan hidup ini mengambil alih peranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
P A T A H A N R I N D U
RastgeleSebuah ungkapan perasaan, dari seseorang yang memendam rasa terlalu dalam ..