Prolog

295 11 3
                                    

"Lana ko capung nya di lepasin sih!" renggut gadis kecil berkuncir dua itu dengan sebal

"capung nya kasian pengen telbang tessa" ucap anak laki-laki itu sambil berkacak pinggang

"udah ah. Tessa gak mau main sama lana, lana nakal!" Tessa menghentakan kaki dengan kesal lalu berjalan menuju bangku taman

"yang nakal tuh tessa!" ucap lana sambil ikut duduk di samping tessa

"ih lana yang nakal!"

"Tesa!"

"masa lana lepasin capungnya, kan tessa cape ngejal-ngejal capung!" ucap tessa dengan cemberut

"tessa capungnya punya temen. sama kaya tessa, lana sedih kalo tessa gak ada. capung itu juga sedih kalo temen nya gak ada" ucap lana sambil menepuk-nepuk kepala tessa

"lana juga suka ninggalin tessa kan" ucap tessa sambil mendelik

"kan lana dibawa mama papa. nanti kalo lana udah besal lana mau sama nene bial bisa main sama tessa sepuasnya" kata lana sambil tersenyum lebar

"janji?" tessa mengacungkan jari kelingking mungilnya

"janji!" lana tanpa ragu mengaitkan jari kelingking nya dengan kelingking tessa

"tessa cantik" lana mencubit pipi tessa gemas "tapi boong wlee!" lanjut lana membuat tessa semakin geram

"ih tessa cantik, disekolah juga banyak yang suka sama tessa!" gadis itu merenggut sebal

"siapa yang suka sama tessa? gaboleh! tessa punya lana ihh" lana langsung berkacak pinggang sambil mencak-mencak

"Udah ah tessa mau pulang. cape" kata tessa sambil turun dari bangku taman.

"tessa tunggu!" lana segera loncat dan mengejar tessa

"tessa ayo sini lana gendong!" ucap lana yang tiba-tiba jongkok di depan tessa

"gamau nanti jatoh" tolak tessa

"udah ayo lana kuat kaya ultraman" kata lana memaksa

"jangan jatoh ya!" tessa dengan berat hati naik kepunggung lana.

"kalo jatoh tessa jangan nangis. belisik" kata lana sambil berjalan menggendong tessa

"lana ko jahat sama tessa" Tessa mencebikan bibirnya sebal

"lana baik sama tessa. tessa yang cengeng" ucap lana tak mau kalah

"udah ah tessa mau turun!" pinta tessa sambil memukul punggung lana

"aduh. iya iya turun!" lana menurunkan tessa sambil mencibir kesal

"udah sana lana pulang ntar dicariin" kata tessa lalu membuka gerbang rumah nya

"Tessa tunggu!" tahan lana memegang tangan mungil tessa

"apalagi?"

"besok lana mau ke surabaya lagi. tessa jangan cengeng yah, jangan main sama sadam ya main sama anak cewe aja!" pesan lana sambil memegang tangan tessa

"aduh. iya iya, lana banyak maunya!" kata tessa dengan lelah

"yaudah inget ya. sana masuk" perintah lana dengan seenaknya

Tessa menurut lalu mencebikan bibirnya sedih ketika akan di tinggal oleh lana, pasti hatinya selalu begini.

---

yang suka boleh vote dan yang gak suka boleh out

•this is my story•

TessaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang