5. pulang

79 2 0
                                    

    Sampai kapan hatiku  harus menanti?
  Sampai kapan  waktu akan berpihak?
  Sampai kapan takdir akan mempertemukan dua hati yang saling cinta namun terhalang jarak.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

    "Eca kok makan nya dikit?" tanya dimas yang saat ini sedang sibuk mengambil ikan bakar yang sudah siap di makan

  "gue kenyang liat lo makan dim" celetuk tessa sambil mengunyah ikan bakar yang di sodorkan lana

"eca,  martabak lo diabisin anis nihh!" adu ana yang tak kebagian makan martabak

"abisin aja,  gue gasuka martabak lagi" kata tessa dengan enteng

"kenapa?" tanya sadam yang kaget mendengar pengakuan tessa

"gasuka.  Ada kisah sedih di balik martabak" jelas tessa dengan mata sendu nya

"uhh cup cup cup anak papa" awal menepuk-nepuk rambut tessa membuat tessa melotot karna tangan awal banyak lumuran bumbu ikan

  "AWAL!!!" tesa menjambak rambut pemuda itu dengan kesal membuat awal mengaduh kesakitan minta di lepaskan

"Udah ca yaelah nanti gue Beliin  sampo buat keramas" lana yang di dekat tessa berusaha melepaskan tangan tessa yang menjambak rambut awal

  "kena jepitan nya lanaaa" rengek tessa manja membuat awal mengumpat pelan

  "yaudah gapapa nanti lana cuciin yah" kata lana menenangkan gadis itu

  "baru aja lo berdua diem-dieman" gumam dimas yang sudah biasa melihat pemandangan seperti ini

  "baru aja eca bilang kenyang" gumam awal ikut-ikutan

"ca lo katanya kenyang" kata sadam membuat tessa menghentikan makan nya

  "ya biarin aja.  Gua laper lagi udah jambak awal,  tenaga gua udah abis sadam ih" kesal tessa sambil memakan ikan bakar nya dengan lahap lagi

  "yaudah iya semerdeka lo aja ca" kata awal menggelengkan kepalanya

"pelan-pelan nanti kesedek tessa" ucap lana yang sekarang memisahkan daging ikan dari duri nya agar tessa tak tersedak

"Cih.  Yang tadi baru aja diem-dieman" celetuk anis yang juga memerhatikan tingkah kedua teman nya ini

"ya masa gua mau balik,  didiemin tessa" kata lana membuat yang lain hanya memutar mata dengan malas

  "lana, tessa mau minum" kata tessa yang sambil menatap lana

  "iya bentar lana ambilin" pemuda itu segera mengambil gelas yang sudah dia isikan air tadi lalu menyodorkan nya kearah tessa

  "kebiasaan deh.  Kalo makan tuh rambut nya iket dulu,  liat jadi kena kecap kan" lana mengomeli tessa sambil mengikatkan rambut tessa kebelakang menggunakan jepitan yang sedang di pakai oleh ana

  "lana kampret!" umpat ana yang merasa rambutnya di tarik paksa

  "dunia serasa milik berdua" celetuk dimas yang gemas melihat lana dan tessa

TessaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang