Take a home

350 47 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Make me feel so high
michigess-eo nal meomchul sun eobs-eo
You make me feel so high
I'm so crazy neoga naleul bon sungan
mag kkeullyeo deo nal dang-gyeojwo Baby
I'm feelin' so energetic
oneul bam dul-i Out of control Yeah
I'm feelin' so energetic🎵🎵🎵

Suara lagu dari laptop seorang gadis yang bernama kim sejeong sayup-sayup terdengar di ruangan BEM fakultas ilmu managemen bisnis sore ini. Bukan tanpa alasan seorang kim sejeong mau betah di dalam ruangan ini, ia sedang sibuk membuat beberapa surat undangan untuk acara amal yang akan di adakan oleh fakultasnya 2 minggu yang akan datang. Seharusnya surat undangan ini sudah selesai seminggu yang lalu, salahkan sang ketua kang daniel yang lupa dan terlalu sibuk dengan tim divisi acara dan di tambah jung hana yang merupakan sekretaris mengundurkan diri sebulan yang lalu.

Terimakasih pada park woojin yang merupakan tim divisi humas yang siang tadi datang menagih surat undangan untuk di edarkan sehingga membuat daniel menyuruh sejeong yang dari awalnya memang seorang wakil ketua untuk mengerjakan surat tersebut.

Memang kim sejeong ikut bersalah karena sebagai wakil ketua ia sedikit bermalas-malasan untuk kegiatan ini, tapi lagi pula kenapa kang daniel tidak... Ah! Sudah lah tidak perduli siapa yang salah dan siapa yang benar, yang terpenting sekarang ia ingin segera pulang.

Krett..

Sejeong menoleh ke arah pintu dimana sekarang seorang pria tampan dengan bahu lebar dan tubuh tegap memasuki ruangan denga wajah kusut kelelahan. Oh, dan jangan lupakan beberapa bulir keringat di dahinya yang menambah kesan... Sexy ?

'yak, kim sejeong... Fokuskan dirimu!'

"bagaimana ? Apa sudah selesai ?" suara berat pria itu memecah lamunan sejeong.

"huh? Umm.. Sedikit lagi, aku hanya tinggal mengcopy beberapa bagian yang sama."

"hmm.. Kalau begitu jika sudah selesai tolong printkan surat yang harus di tanda tangani rektor besok dan menyimpan di mejanya setelah itu ?" tanya daniel canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Baiklah, aku akan menyimpannya nanti sebelum pulang."

"ah, baiklah.. Terimakasih sejeong-shi." jawab daniel tersenyum

'Aigooo.. Kenapa dengan jantungmu kim sejeong?'

Gumam sejeong dalam hati, jika sejeong tau kini daniel sedang tersenyum dengan tingkah lucu sejeong dan di tambah semburat merah di pipinya yang menurut daniel sangat manis.

"Oh, iya sejeong-shi aku rasa aku butuh istirahat beberapa menit, jadi... Boleh aku tidur, ah maksudku aku berbaring di sofa ini beberapa menit saja ?"

"Aaaa, benar juga. Kau pasti juga kelelahan kan ? Tak apa silahkan kau tidur saja di situ kang daniel-shi. Aku tak keberatan." jawab sejeong santai tapi tidak dengan jantungnya yang bertambah tak karuan.

"Hmm.. Baiklah." kini daniel membaringkan tubunya di atas sofa mencari posisi nyaman untuk beristirahat, sudah 5 hari daniel kurang tidur karena harus mengecek sejauhmana persiapan untuk acara nanti. Di tambah tim divisi acara yang selalu saja bergantung pada daniel, ia benar-benar kelelahan.

Jam menunjukan pukul 16.57, sekitar 5 menit lalu sejeong sudah selesai dengan tugasnya. Sekarang ia tinggal menunggu lembar terakhir yang sedang di print, sejeong melirik ke arah daniel yang sedang terlelap menimang apakah ia harus membangunkan anak itu atau membiarkannya saja ? Toh, daniel memiliki kunci ruangan inikan ?.

Sejeong kini mengambil tas nya, dan berjalan ke arah pintu. Ia melirik kembali ke arah daniel, ah dia benci situasi ini. Sejeong memberanikan diri mengulurkan tangannya menyentuh bahu daniel.

Mr. Kang & Mrs. Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang