Chapter 2

14 0 0
                                    

Setelah shalat istikharah, Fatimah sudah menentukan pilihannya. Ia yakin ini yang terbaik.

Ya Allah, hamba pasrahkan semua ini padamu.

Fatimah yang sedang termenung diatas tempat tidurnya tiba-tiba dikagetkan handphonenya yang berdering.

Fatimahh ada telepon (nada dering) = hasil rekaman suara.

Nomor baru..?? gumamnya.

"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam warahmatullah. Dengan Fatimah ?" Tanya suara pria yang diseberang sana.
"Iya. Afwan, dengan siapa ?"
"Aku Farhan."
Fatimah terkejut. Bahkan sekarang tangannya bergetar.
"Emm.. ada apa ?" Tanya Fatimah memberanikan diri.
"Kamu sudah menyiapkan jawaban ?"
"Sudah." Singkatnya.
"Apa ?"
"Besok saya beri tahu. Kalau begitu teleponnya saya tutup. Assalamu'alaikum."

Tut..tut..tut...
"Dasar perempuan judes." Umpat Farhan.
"Perempuan macam ini yang bakal jadi istri aku ? Heh.. nasib.." Tambahnya.

***
Ditempat lain... Fatimah sedang menulis buku yang dia beri nama "diary".

4 Juli 2018

Dear diary

Diary...
Tiga bulan lalu, aku ditinggal ayah dan ibu kemudian mulai mencari nafkah sendiri. Selama tiga bulan itu , aku hidup sebatang kara. Tiba-tiba hari ini ada yang melamar. Rasanya seperti tidak mungkin. Bahkan, aku tidak mengenal pria itu sama sekali. Aku takut diary, setelah menikah apa aku baik-baik saja atau tidak.
Diary...
Aku sudah meminta petunjuk dari Allah, dan pilihanku... aku terima lamarannya.
Semoga Allah meridhoi pernikahan ini dan aku tetap berada dibawah lindungan-Nya begitupun dengan calon suamiku nantinya. Aku berharap mereka semua adalah orang-orang yang baik.

Fatimah

Afwann.. kalau cerita ini kurang menarik buat kalian..
Dan mungkin banyak typo nya yah.😊
Makalumlah masih amatiran...
Kalo ada koreksi silahkan... divote juga yahh..😄😄😄

PERJUANGAN DAN TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang