Chapter 4

13 0 0
                                    

Setelah seharian bekerja, Fatimah merasa lelah dan ingin istirahat. Kemudian ia mengingat suaminya, Farhan.

Sehari setelah pernikahan, mereka tidak pernah makan bersama. Ia selalu sibuk dengan urusan kantor. Pak Wijaya selalu pulang sebelum makan malam. Tetapi anaknya itu, sampai dirumah sekitar pukul 10.00 malam.
Dan sekarang istrinya tidak akan tidur sebelum suaminya pulang. Sembari menunggu, ia menyempatkan membaca mushafnya. Suara Fatimah melantunkan ayat suci Al-Qur'an sangat merdu, membuat siapapun yang mendengarnya merasa kagum.
Selang beberapa jam kemudian akhirnya Farhan pulang dan mendapati istrinya berbalut muqenah tengah terlelap sambil memeluk mushafnya.

***
"Aku berangkat kerja." Singkat Farhan didepan cermin dan langsung mengambil tas kerjanya.
"Nggak sarapan dulu ?"
"Nanti dikantor." Ketusnya. Meninggalkan Fatimah seorang diri didalam kamar.

Diteras rumah, Mira mendatangi Farhan dengan wajah kesalanya.
"Kapan kamu ceraikan dia ? Syarat untuk dapat wasiat kakek cuma nikah sama Fatimah kan ? Setelah itu kamu langsung ceraikan dia !" Protesnya sangat kesal.
"Sabar kak. Setelah semua selesai, aku pasti ceraikan dia."
"Tapi kapan ?" Tanyanya tidak sabaran.
"Setelah Fatimah melahirkan anaknya."
"Itu lama Farhan." Dengan mimik wajah kaget.
"Ya mau gimana lagi. Kalau nggak gitu, kita nggak bisa dapat harta warisan kakek."

Secara tidak sengaja Fatimah yang mendengar pembicaraan mereka menangis tersedu. Dan untuk menenangkan hatinya ia pergi dari rumah tanpa memberi tahu siapapun.
Sesampainya ditaman Fatimah hanya sendiri. Kembali mengingat kejadian tadi, dia sangat terpukul. Ternyata mereka semua mempunyai maksud lain.

Ya Allah, apa salahku...
Aku menikah karena-Mu Ya Allah. Aku menikah untuk menyempurnakan agamaku, dan mencari ridho-Mu Ya Allah. Hiks..hiks..hiks...
Tapi suamiku... hiks..hiks..., dia menikahiku demi warisan hiks..hiks..hiks....
Tolong hamba Ya Allah..
Berikan hamba kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi lika liku kehidupan setelah menikah. Engkau yang mampu membolak balikkan hati hiks...hiks..hiks..
Berikan suami hamba rasa cinta yang tulus kepada hamba Ya Allah hiks...hiks..hiks...

Ceritanya kok kayak sinetron gini yaaahh😮😮
Padahal aku jarang nonton sinetron..
Kadang-kadang doang (hampir sebulan)
Setelahnya nggak nonton lagi.
Nonton awalnya endingnya nggak tahu.
Nonton endingnya, awalnya nggak ngerti..
Ishh jadi curhat😄😄

PERJUANGAN DAN TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang