Part 2

294 15 8
                                    

Marahari pagi membangunkan seorang gadis yang saat ini sedang tertidur pulas di atas kasurnya.

"Hoamm...ngantuk banget gw" lalu gadis itu pun turun dari atas tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Dan setelah selesai membenahi dirinya dia pun langsung turun dan menuju meja makan, di sana dia akan mengejutkan semua orang dengan kedatangannya.

"Ya ampun gw udah gak sabar liat gimana ekspresi cengo mereka nanti" ujarnya sambil cekikikan sendiri

Sedangkan di tempat lain...

"Mih, Pih" panggil seorang anak kepada orang tuanya

"Iya kenapa sayang?" Tanya sang mamih.

"Iya, kenapa?" Tanya papi nya.

"Aku kangen sama princces, kapan dia pulang? Aku pengen ketemuan sama dia" adu anak laki-laki tadi yang tak lain dan tak bukan adalah Seno.

"Bukan lo aja Sen yang kangen ama princces, gw juga kangen pake banget sama dia. Kapan ya kita bisa ketemuan lagi sama dia" ujar anak laki-laki lain yang tak lain adalah Vian.

"Gw juga kangen dia kali bang, bukan kalian doang" ujar anak laki-laki yang satunya lagi yang tak lain adalah sean. Putra bungsu dari keluarga Gerald, tapi bukan anak bungsu dari keluarga tersebut, karena kalian pasti tau siapa anak bungsu dari keluarga Gerald.

"Iya mami tau kalian semua pasti kangen ama princces tapi jangan sampe ribut gitu" ujar sang mami yang tak suka melihat anaknya ribut.

"Hehe iya mi, maaf tadi abang gak ada niatan ribut kok. Kalo nggak percaya tanya aja nih ama dua curut" ujar Vian

"Enak aja lu manggil gw curut mau gw jedotin pala lu di aspal?" Jawab seno yang tak terima dipanggil curut.

"Betul, gw juga bakal bantu bang seno ngejedotin pala lu di aspal bang" ujar sean yang ikut-ikutan.

"Sadis amat sih. Masa pala gw dijedotin ke aspal. Mamiih, masa mamih tega ngebiarin anak mamih yang ganteng ini dijedotin kepala nya di aspal" adu Vian yang merajuk ke mami nya.

Sang mami hanya geleng-geleng kepala melihat anak-anaknya yang selalu punya bahan untuk diributkan.

"Yaudah gimana kalo minggu depan kita ke tempat princces? Kalian pasti mau kan, tapi kalo nggak mau juga gak apa apa" canda sang papi yang sedari tadi hanya menyimak pertengkaran kecil yang dilakukan oleh para penerusnya.

"Ya pasti mau lah pi, masa nggak" jawab sean cengengesan.

"Papi iklas nggak nawarin nya"5kesal si sulung Vian.

"Tau nih papi" rajuk seno.

"Yaudah minggu dep-" ucapan sang papi yang dipotong oleh seseorang yang berjalan turun dari tangga.

"Kalian mau pergi kemana? Kenapa nggak ngajak aku?" Rajuk orang yang memotong omongan tuan Gerald.

Semua orang kaget sampai-sampai tak mampu berkata-kata lagi.

"Kok pada diem sih. Nggak ada niatan meluk aku gitu?" masih tak ada sahutan yang terdengar dari para penguni mansion tersebut.

"Yaudah deh kalo gitu aku ke atas lagi. Mau beres-beres buat berangkat lagi" Canda gadis tersebut yang tak pain adalah Kania atau yang lebih akrab dipanggil Kiki.

Sean yang mendengar itu pun langsung tersadar, dia langsung berdiri dari duduknya dan berlari menuju Kania yang sudah menaiki tangga kembali.

"Princces abang kangen" ujar Sean yang sudah membawa Kania kedalam dekapan nya.

"Iya, aku juga kangen pake banget sama abang sama kalian semua juga" Kania membalas pelukan abang nya tadi.

"Kamu kenapa bisa di sini? Kenapa nggak ngabarin abang dulu? Kan bisa abang jemput. Kamu gak kesasar kan pas mau ke sini?" Tanya sean yang membuat Kania mencubit pinggangnya.

"Abang kira aku masih anak kecil apa pakr nyasar-nyasar segala" kesal sang adik.

"Yaudah, ayo kita makan kamu pasti belum makan kan?" Ajak sean pada adik kesayangan nya itu. Kania hanta membalas dengan anggukan.

Saat berbalik sean melihat seluruh keluarga nya masih terkejut sampai-sampai mulut mereka menganga.

Melihat hal itu keusilan Sean pun kembali. Dia berniat mengejutkan sekua orang....

Brakk!!

"Astagfirullah"

"Eh ayam"

"Singa betelor"

"Asemeleh"

Kurang lebih itulah latah dari orang-orang yang memperlihatkan wajah cengo mereka tadi.

"Astagfirullah abang kamu pengen mami cepet pergi? Tega banget sih kamu, kalo mami serangan jantung gimana" ujar sang mami yang masih mengelus dada nya.

"Iya, untung papih nggak punya riwayat sakit jantung, kalo ada bisa-bisa papi sudah bisa nyium bau tanah" Ujar sang papi yang masih terkejut.

"Awas ya lu, ntar kalo lo minta tolong sama gw nggak bakal gw bantuin" ujar Seno yang kesal kepada adik nya itu.

"Iya padahal tadi kan gw lagi kayak ngeliat princces, gara-gara lo princces ilang lagi dari mata gw" kesal Vian.

"Emang yang lo liat princces kali bang, lo gak liat siapa yang duduk di kursi noh" ujar sean sambil menunjuk Kania yang sedang nemperhatikan mereka dari kursi yang biasa dia duduki saat makan di mansion tersebut.

"Kiki!!" Teriak sang mami yang langsung berdiri dari kursi nya dan menuju kursi putrinya.

"Mami kangen banget sama kamu, kamu kapan sampai nya sayang" ujar sang mami yang sudah memeluk erat putrinya.

"Mih, se- se-sek mih" ujar Kania terbata-bata karena pelukan erat dari sang mami.

"Hehe maaf sayang, mami gak sengaja, mami cuman gak percaya kamu ada di depan mami sekarang"
Ujar sang mami yang mai meneteskan air matanya.

"Udah mending sekarang kita makan, nanti malam kita bahas lagi masalah ini, dan Kiki sayang nanti kamu harus cerita ke papi kenapa kamu bisa sampai di sini dan nggak ngabarin papi, kamu ngertikan sayang?" Ujar sang papi

"Iya papi"

"Yaudah sekarang lanjut makan nya, sebentar lagi papi mau berangkat ke kantor dan kalian bertiga cepat habis kan makanan kalian kalau tidak ingin terlambat ke sekolah" tegas sang papi pada tiga putra nya.

"Yah papi, kan kita baru ketemu sama princces masa disuruh ke sekolah. Kan masih pengen kangen-kangenan pi" rajuk Vian yang memang sangat merindukan princces nya itu.

"Iya pi, kan masih kangen pi, belom juga meluk"rajuk Sean.

"Iya aku juga pengen ngajak princces jalan-jalan" ujar seno.

"Nggak ah hari ini aku capek pengen istirahat, kalo mau jalan-jalan beaok aja ya bang, sekarang kalian harus sekolah" tolak Kania.

"Tapi princces,-"

"Nggak ada tapi-tapian kalo kalian nggak mau ke sekolah aku bakal balik ke Jerman" ancan sang adik.

"Yah jangan giu dong princces, yaudah kita bakal ke sekolah tapi janji ya besok jalan-jalan" ingat sean.

"Iya abang, sekarang kalian cepet habisin makanan nya terus berangkat" ujar sang adik.

Mereka pun makan dengan tenang kecuali Vian, Seno, dan Sean mereka makan dengan terburu-buru karena mereka takut alan terlambat ke sekolah.

"Yaudah kita berangkat dulu ya Mih, Pih, Princces" ujar mereka sambil menyalami kedua orang tua mereka dan tak lupa mencium pipi mereka.

"Yaudah papi juga mau berangkat"ujarnya sambil mencium kedua wanita berharga dalam hidupnya.

"Assalamualaikum" ujar mereka

"Waalaikumsalam"ujar Kania dan mami nya.

"Mamih Kania mau ke kamar dulu ya masih capek"

"Iya sayang, istirahat aja sana"

"Yaudah aku ke atas ya"ujar Kania

"Iya sayang"

Setibanya di atas Kania pun langsung tidur di kasir nya.

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang