part 4

307 22 5
                                    

Disaat kelima mostwanted tersebut sedang asik-asiknya tertawa lepas tiba-tiba saja ada hal yang mengejutkan mereka.

Bruukk!!

"ahh punggung gw sakit banget anjrit" keluh Sean yang baru saja menyelesaikan hukumannya.

"anjirr gw lebih sakit dari pada eluh kampret, badan lu berat banget pake mintak dibopong segala kan badan gw jadi remuk" jawab Renald.

Ya Renald sekelas dengan Sean. Kayaknya permainan takdir mereka tidak dapat ditebak.

"eh lu berdua habis ngapain kok serasi amat" canda Herlin yang memang doyan becanda sama temen-temennya.

"serasi gundulmu, ini gw kesusahan bawa bangke atu" ujar Renald sambil menunjuk Sean, sedangkan yang ditunjuk hanya menggerutu kesal.

"emangnya lo habis ngapain sih dek? tanya Vian yang heran melihat adiknya yang sudah tepar karena menahan yang sudah sampai diujung 'hehe'.

"gw telat tadi masuk kelasnya eh tuh buk Sosis suruh gw lari lapagan 20 putaran. Alhasil, ya gini lah akhirnya Sean yang ganteng ini berubah menjadi seperti ini"

"makanya klo dibangunin tu ya bangun bukannya molor lagi dek" nasehat Vano disertai olokannya.

"enak aja lo nyalah-nyalahin gw, kan gw telat kayak gini juga demi princess" ujar Sean yang membuat Renald tersentak.

"ma-maksud lo...princess?" tanya Renald gelagapan

"bukan princess lo kok Renald" ujar Vano yang berhasil membuat Renald menatap ke arahnya.

Reno menatap sendu sang adik yang masih belum berhenti untuk menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian princess mereka.

'maafin abang Renald, andai aja waktu itu abang nggak kesulut emosi mungkin princess masih bisa bareng-bareng sama kita.' Batin Reno.

"jadi...maksud kalian Princess siapa?" tanya Renald dengan wajah datarnya menatap Reno.

"sebenarnya kita belum ngasih tahu kalian kalo kita punya adek cewek, dia sekolah di Jerman buat namatin S2-nya di sana"

Sean yang mendengar ucapan Vano pun terkejut karena sebelumnya mereka sudah sepakat untuk tidak memberitahu teman-temannya bahwa mereka mempunyai adik perempuan, sedangkan Renald hanya bisa tersenyum miris.

"lo udah ngasih tau mereka?ngapa di kasih tahu peak" ujar Sean yang langsung mendapatkan dua jitakan di kepalanya.

"maksud lo apa nggak usah ngasih tahu kita?" tanya Joan tanpa ekspresi.

"terus maksud lo apa ngatain gw peak hah?!" tanya Vano yang kesal pada adiknya yang satu itu.

"santai dong kakak-kakakku" canda Sean untuk menghilangkan rasa takutnya pada dua makhluk dihadapannya.

"namanya?" tanya Renald penasaran.

"hah? Maksud lo apa?" tanya Sean bingung

"nama adek lo itu siapa?" pertanyaan yang diajukan Renald tersebut sukses membuat Sean dan si kembar menegang.

Inilah yang mereka takutkan dari dulu apabila memberitahu mereka dan apabila mereka bertanya siapa Kiki.

"na-namanya-" ucapan Sean langsung dipotong oleh Vian

"Kiki, iya namanya adek kita namanya Kiki" jawab Vian dengan cepat.

"gw nggak nanya panggilannya kak, tapi gw nanya nama panjangnya" pertanyaan tersebut membuat mereka lagi-lagi terdiam.

"namanya-" ucapan Sean lagi-lagi dipotong oleh Vano.

"kenapa lo pengen tahu banget siapa nama adek gw? Emangnya mau ngapain lo sama adek gw?" jawaban tersebut membuat semua orang menatap heran ke arah Vano.

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang